Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan merilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Mei 2020, yang menunjukkan terjadi inflasi sebesar 0,13 persen dari sebelumnya 104,94 persen.
“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian indeks kelompok pengeluaran. Kelompok yang mengalami kenaikan tertinggi yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,44 persen diikuti oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,41 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,1 persen, kelompok transportasi sebesar 0,04 persen dan terakhir kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen,” ujar Kepala BPS Kalsel, Diah Utami, pada jumpa pers via live streaming, Banjarbaru, Selasa (2/6/2020).
Dari kelompok-kelompok tersebut, dikatakan Diah, bawang merah menjadi salah satu penyumbang inflasi tertinggi di Kalsel.
“Untuk komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kalimantan Selatan, antara lain bawang merah, daging ayam ras, beras, pepaya dan ikan patin,” terang Diah.
Di sisi lain, menurut Diah, juga ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan indeks harga, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,14 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,1 persen, dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,06 persen.
Jika dibandingkan Desember 2019, Kalimantan Selatan mengalami deflasi sebesar 0,06 persen, sementara jika dilihat secara year on year terjadi inflasi sebesar 1,03 persen. MC Kalsel/Scw