Klaster Gowa Jadi Kasus Covid-19 Perdana di Hulu Sungai Utara

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Muslim, menyampaikan perkembangan terkini Covid-19, Banjarbaru, Kamis (7/5/2020). Tim GTPP Covid-19 Kalsel

Setelah sempat menjadi satu-satunya daerah nihil kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) akhirnya mencatatkan kasus perdana yang diketahui berasal dari klaster Gowa.

Hari ini, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 17 kasus, termasuk 2 kasus dari HSU dan 1 dari PDP meninggal dunia beberapa waktu lalu yang kemudian dikonfirmasi positif.

“Terkonfirmasi positif dari PDP sebanyak 6 dari RSUD Ulin, yaitu 5 kasus dari Banjarmasin 1 dari Tanah Laut, kemudian 1 asal rujukan RS Syifa Medika ke RSUD Ulin asal Banjarmasin, kemudian ada 9 hasil tracing yaitu 5 dari Tanah Bumbu, 1 dari Tanah Laut, 1 dari Kotabaru dan 2 dari HSU, yang dari HSU ini merupakan tracing yang dilakukan pada klaster perjalanan Gowa,” ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Selatan, Muslim, Banjarbaru, Kamis (7/5/2020).

Disamping belasan kasus baru, ada kabar baik dengan adanya penambahan jumlah kasus sembuh sebanyak 6 pasien dari sejumlah daerah di Kalsel.

“Ada 6 kasus sembuh, yang dirawat di RSUD Ulin ada 3 masing-masing dari HSS (KS-Covid60/Ulin-59), Kabupaten Banjar (KS-Covid96) dan Banjarmasin (KS-Covid55), kemudian ada 2 dari RS Damanhuri asal HST (KS-Covid52 dan KS-Covid53), dan 1 isolasi mandiri atau karantina khusus di Ambulung asal Banjarbaru (KS-Covid85),” kata Muslim.

Jadi, secara keseluruhan kasus Covid-19 di Banua berjumlah 246 kasus, yang terdiri dari 190 pasien dalam perawatan, baik di rumah sakit maupun karantina khusus, 38 kasus sembuh, dan 18 kasus meninggal dunia seiring dengan tambahan dari PDP yang telah dijelaskan sebelumnya.

Kemudian, untuk PDP sampai sore tadi terdata sebanyak 46 pasien. Ada PDP yang dinyatakan negatif, ada juga PDP meninggal dunia dan ada penambahan belasan kasus PDP baru, sehingga jumlah PDP bertambah dibanding kemarin.

“PDP ada 46. Ada penambahan dari kemarin 42 menjadi 46. Dan ini karena adanya PDP negatif sebanyak 5 pasien di RSUD Ulin, yaitu 2 dari Banjarbaru, 2 dari Banjarmasin dan 1 dari Tapin. Kemudian, ada 1 PDP yang meninggal yang dirawat di RSUD Ulin (Ulin-98) dari Banjarmasin,” terang Muslim.

Dan untuk tambahan belasan PDP baru didominasi oleh Banjarmasin, yakni sebanyak 14 pasien.

“Ada penambahan PDP sebanyak 16, dan ini dari RSUD Ulin sebanyak 7 dari Banjarmasin, kemudian RSUD Sultan Suriansyah ada 5 juga dari Banjarmasin, RSUD Ratu Zalecha 1 dari Banjarmasin dan ada 3 yang saat ini dilakukan isolasi mandiri yaitu HSU, Banjarmasin dan Kabupaten Banjar,” ujar Muslim.

Sementara itu, Muslim mengatakan beban para petugas di BBTKLPP sebagai satu-satunya laboratorium uji sampel Covid-19 di Kalsel semakin berat, seiring dengan banyaknya spesimen yang menunggu untuk dilakukan pemeriksaan.

“Saat ini beban teman-teman di BBTKLPP lumayan berat, kalau target dalam 1 hari itu ada 100, sekarang ini rata-rata mereka sudah melakukan sampai rata-rata 165, sesuai dengan banyaknya spesimen yang kita sampaikan. Oleh karena itu shift nya pun sudah ditambah,” tutur Muslim.

Hal tersebut, lanjut Muslim, sebagai upaya percepatan dalam penanganan Covid-19 di Banua. Semakin cepat pemeriksaan dilakukan, semakin cepat pula hasil dapat diketahui. Tim GTPP Covid-19 Kalsel/MC Kalsel/AY

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan