Upaya pemutusan rantai penularan Covid-19 melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di Banjarmasin dinilai masih belum efektif.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Selatan, Muslim, mengatakan hal tersebut disebabkan belum optimalnya kesadaran dan kedisiplinan masyarakat terhadap aturan PSBB.
“Selama sepekan berdasarkan pengamatan yang dilakukan gugus tugas provinsi, memang masih ada kelompok-kelompok masyarakat kita yang masih belum disiplin, terkait dengan jaga jarak atau masih tidak menghindari kerumunan. Begitu juga di pos-pos penjagaan masih belum efektif. Ini menjadi bahan untuk kita tingkatkan,” ujar Muslim, Banjarbaru, Minggu (3/5/2020).
Sementara itu, penerapan PSBB yang diusulkan kabupaten/kota tetangga Banjarmasin yaitu Barito Kuala, Kabupaten Banjar, dan Banjarbaru sampai saat ini masih dalam tahap evaluasi terkait kesiapan secara menyeluruh.
“Saat ini masih didalam evaluasi yang dilakukan gugus tugas, baik terkait dokumen yang saat ini kita mintakan untuk diperbaiki secara optimal dan yang lebih penting adalah terkait dengan kesiapan daerah yang berkaitan dengan ketersediaan bahan pokok atau kebutuhan dasar, kemudian yang berikutnya adalah jaring pengaman sosial,” ucap Muslim.
Dua hal terakhir, lanjut Muslim, sangat penting untuk diperhatikan karena sangat berdampak terhadap masyarakat ketika PSBB resmi diterapkan.
“Kemudian yang terakhir yang juga sedang kita mantapkan adalah bagaimana sistem pengamanan yang dilakukan dalam upaya nanti pada saat PSBB akan diterapkan,” kata Muslim.
Muslim berharap seluruh komponen atau syarat tersebut dapat dipenuhi dalam waktu dekat, sehingga bisa segera diajukan ke Kementerian Kesehatan RI.Tim GTPP Covid-19 Kalsel/MC Kalsel/AYF