Hampir seluruh desa di Kalimantan Selatan telah melakukan aksi untuk mengatasi Covid-19. Dari total 1.864 desa, sebanyak 1.741 atau 93 persen telah memberntuk Tim Desa Lawan Covid -19.
Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kalimantan Selatan, Zulkifli, hal tersebut didasarkan pada Surat Edaran dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Nomor 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap Covid -19 dan Penegasan Padat Karya Tunai Desa sebagaimana diubah dengan Surat Edaran Kemendes PDTT Nomor 11 Tahun 2020.
“Surat tersebut kemudian ditinjaklanjuti dengan SE Gubernur Kalsel terkait penggunaan dana desa dalam rangka tanggap darurat dan penanganan Covid-19, yang ditujukan kepada Kepala Dinas PMD se-Kalsel dan tenaga pendamping desa profesional di kabupaten se-Kalsel, sehingga pada tingkat desa, seluruh tim telah bergerak melakukan aksi nyata melawan Covid-19,” ujar Zulkifli, Banjarbaru, Minggu (19/4/2020).
Zulkifli juga mengatakan dalam surat tersebut telah diatur peralihan Dana Desa untuk Bantuan Langsung Tunai dengan sasaran keluarga miskin yang tidak menerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan sosial (Bansos) lainnya. Dengan kata lain, bantuan yang diberikan menyasar pada keluarga miskin baru akibat dampak Covid-19.
“Sasaran penerima BLT-Desa adalah keluarga miskin non PKH atau non Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) yang kehilangan mata pencaharian, belum terdata atau exclusion error, dan mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit menahun, ” kata Zulkifli.
Zulkifli berharap Aksi Desa Lawan Covid-19 melalui pemberian Bansos tambahan itu dapat meminimalisir dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat desa.
“Oleh karena itu, kami menyalurkan BLT dari Dana Desa yang kuotanya 25 sampai 35 persen dari jumlah Dana Desa atau ditentukan sesuai alokasi besaran dana desa di desa tersebut,” pungkas Zulkifli. MC Kalsel/scw
