Sugian Noorbah saat membacakan sambutan Gubernur Kalimantan Selatan pada Peringatan Hari Pers Nasional, di Banjarmasin, Sabtu (9/2/2020). MC Kalsel/scw
Dinamika sosial yang berkembang menuntut industri media massa di Indonesia untuk beradaptasi dengan perubahan, khususnya dalam menyongsong era masyarakat informasi. Di era ini, masyarakat membutuhkan informasi yang cepat dan akurat.
“Kebutuhan akan informasi inilah, yang menyebabkan masyarakat saat ini tidak hanya memanfaatkan media massa untuk mendapatkan informasi. Media sosial, fitur-fitur pesan instan, serta produk teknologi informasi dan komunikasi lainnya, juga alat yang digunakan masyarakat untuk bertukar informasi,” ujar Gubernur Kalimantan Selatan dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kalimantan Selatan, Sugian Noorbah kepada awak media, Banjarmasin, Sabtu (9/2/2020).
Sejak dulu, media massa menjadi bagian tak terpisahkan dari proses perjalanan bangsa Indonesia. Media massa berfungsi menjadi agen perubahan dan rekayasa sosial.
“Meskipun berada diluar sistem pemeritahan, media massa memiliki posisi strategis sebagai alat kontrol sosial dan sumber informasi bagi masyarakat. Alhamdulillah, saat ini kita diberikan nikmat berupa kebebasan pers. Dengan memaksimalkan tugas dan fungsi media massa dalam kehidupan berdemokrasi,” katanya.
Namun di sisi lain, tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi dan komunikasi saat ini, juga memiliki dampak negatif seperti maraknya kabar hoaks, provokatif, dan alat untuk mengadu domba masyarakat.
“Melalui momentum Hari Pers Nasional (HPN), khususnya konvensi nasional media massa inilah kami berharap peran pers nasional dan media massa untuk mengedukasi masyarakat, disamping tetap menjaga integritas sebagai saluran utama mendapatkan informasi yang akurat,” pungkasnya. MC Kalsel/scw
