Kondisi drainase yang kurang baik, diperparah dengan sampah yang menumpuk menjadi salah satu faktor utama penyebab banjir di daerah perkotaan.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan, Wahyuddin usai gelar Apel Siaga Banjir di Kantor Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Jum’at (17/1/2020).
Menurutnya, kondisi drainase yang ada di daerah perkotaan di Kalsel masih belum optimal dalam mengurangi terjadinya banjir, hal ini disebabkan karena posisi drainase yang lebih tinggi dari pada jalan.
“Khusus daerah perkotaan itu adalah bagaimana kita memperbaiki saluran air yang ada, jangan sampai drainase itu lebih tinggi dari jalan sehingga air tidak bisa mengalir” kata Wahyuddin.
Untuk itu, lanjutnya, unsur pemerintah daerah harus terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi drainase yang kurang baik tersebut.
“Karena pada saat banjir itulah kita dapat mengetahui apakah sarana drainase tersebut sudah cocok dengan lokasinya” imbuhnya.
Ditambahkan Wahyuddin, untuk mengatasi hal ini ada dua hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah yakni perbaikan fungsi drainase, dan kondisi sampah disekitar lokasi yang dapat menyebabkan tersumbatnya saluran air atau drainase.
“Kami (BPBD Provinsi) mengimbau kepada Bupati dan Walikota agar sebelum bencana banjir datang hendaknya melakukan peninjauan lokasi-lokasi rawan banjir dan lokasi yang sering terjadi penumpukan sampah seperti kolong jembatan, embung, dan saluran air. Serta mengajak masyarakat untuk bergotong royong lakukan kebersihan dan menyiapkan tempat atau gedung sebagai wadah evakuasi” pungkasnya. MC Kalsel/Jml