Kepala Bidang Tanaman Pangan, Edy Susanto memberikan penjelasan pengaruh hujan terhadap tanaman pada musim hujan yang membasahi Kalimantan Selatan kawasan Banjarbaru di Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultora Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (9/1/2020).
Edy Susanto mengatakan dalam musim hujan seperti ini dikhawatirkan kondisi lahan baru tanam dibawah 30 (tiga puluh) hari kalau tinggi tergenangnya sebentar tidak menjadi masalah,kalau tergenangnya 2 (dua) hari sampai menutup tanaman yang mengakibatkan tanaman bisa mati, akan tetapi dari Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura (BPTHP) air memang sudah surut.
“Prinsip umumnya asalkan tidak tergenang 1 (satu) hari atau 2 (dua) hari tidak menjadi masalah bagi tanaman, misalnya ada tanaman yang masih sisa tidak akan berpengaruh apa – apa asalkan jangan terlalu lama tergenang air karena musim hujan” Ujarnya.
Solusi menunggu genangan air surut dan untuk menghindari banjir Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA) sudah membuat saluran – saluran air, melakukan perbaikan jaringan irigasi ditingkat tersier, untuk tingkat primer dan sekunder miliknya Dinas Pekerjaan Umum.
Produksi tahun 2019 hasil tanam pangan menurun dibanding tahun sebelumnya menurut Badan Pusat Statistik, untuk target tahun 2020 pertanian berdasarkan Kementerian Pertanian wajib meningkat 7 (tujuh) persen dari tahun sebelumnya dan yang utama petani wajib memelihara jaringan irigasi tingkat usaha tani,masalah kondisi air dapat menghubungi BPTPH (Balai Perlindungan Tanaman dan Holtikultura) yang khusus teknis menangani. Mc kalsel/Rol