Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, M Muslim mengatakan tingginya curah hujan di Kalsel membuat masyarakat takut akan adanya penyakit nyamuk demam berdarah (DBD).
“Jadi untuk mengantisipasi hal tersebut pihak Dinkes Kalsel sudah melakukan edaran kepada dinas Kabupaten/Kota untuk pelayanan kesehatan,” ucapnya kepada rekan media usai kegiatan pelantikan di gedung KH Idham Chalid Banjarbaru, Rabu (7/1/2020).
Pertama kami meminta agar mereka berkoordinasi dengan sektor terkait dengan dampak dari banjir, tanah longsor, angin puting beliung maupun gelombang air pasang,” ujarnya.
Kedua ia meminta mensiagakan posko kesehatan jika dibutuhkan. “Kalau itu terkait dengan kasus kesehatan yang terjadi dari dampak bencana alam,” ujarnya.
Ketiga ia meminta kepada teman-teman agar selalu melaporkan secara berjenjang agar pihak Dinkes Kalsel mengetahui terkait dengan kondisi terkini. “Penyakit di musim hujan yang harus diantisipasi salah satunya adalah demam berdarah, terkait dengan curah hujan seperti saat musim ini,” bebernya.
Mengapa demikian, karena bagaimana pun air hujan itu biasanya turun agak jernih dan bisa menempel di berbagai tempat dan berpotensi menjadi sarang nyamuk (perindukan) demam berdarah.
“Kepada masyarakat maupun pengelola objek wisata untuk melaksanakan kegiatan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur untuk membasmi berkembangnya jentik nyamuk,” ungkapnya.
Selanjutnya Muslim mengungkapkan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalsel bulan Oktober sampai Desember 2019 rawan nyamuk demam berdarah di daerah yaitu Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
“Untuk data saya kurang ingat pasti tetapi ada beberapa tingkat kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, dan untuk Januari 2020 ini kita masih konfirmasi,” tutupnya. MC Kalsel/tgh