Peringatan Hari Ibu, Organisasi Wanita Kalsel Kunjungi Lapas Perempuan

Foto bersama para organisasi wanita usai Ajangsana atau Bhakti Sosial Organisasi Wanita Provinsi Kalsel dalam rangka peringatan Hari Ibu ke-91 Tahun 2019 di lapas perempuan kelas II A Martapura, Sabtu (14/12/2019). MC Kalsel/tgh

Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II A Martapura menerima kunjungan dari organisasi Wanita Provinsi Kalimantan Selatan. Kunjungan tersebut dalam rangka anjangsana dan bhakti sosial untuk memperingati hari ibu ke-91 Provinsi Kalsel Tahun 2019, Sabtu (14/12/2019).

Dalam kunjungan turut hadir Kepala LPP Kelas IIA, Yunengsih, Kepala Dinas Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kalsel Husnul Hatimah, Anggota PKK, Perwakilan Bhayangkari, BKOW dan tamu undangan lainnya.

Dalam kesempatannya Yunengsih mengucapkan terimakasih atas anjangsana dari rombongan organisasi kewanitaan Kalsel.

“Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap kegiatan pembinaan pada Lapas Perempuan dapat ikut membantu dalam rangka promosi peningkatan peran perempuan dalam pembangunan yang menjadi agenda pada peringatan Hari Ibu,” ucapnya.

Yunengsih berharap agar para ibu-ibu yang mewakili dinas masing-masing yang berkunjung dapat menggandeng para pemodal, pengrajin profesional dan komersial agar bersedia membantu meningkatkan kompetensi warga binaan Lapas Perempuan untuk menuju lapas produktif.

Kepala Dinas Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kalsel, Husnul Hatimah (kiri) menyerahkan bingkisan kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA, Yunengsih (kanan) pada acara Ajangsana atau Bhakti Sosial Organisasi Wanita Provinsi Kalsel dalam rangka peringatan Hari Ibu ke-91 Tahun 2019 di lapas perempuan kelas II A Martapura, Sabtu (14/12/2019). MC Kalsel/tgh

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kalsel, Husnul Hatimah mengungkapkan melalui momentum peringatan Hari Ibu tentunya juga memiliki arti penting strategis untuk terus membangkitkan semangat perjuangan para ibu dan kaum perempuan Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan hidup keluarga, bangsa dan masyarakat.

Hal ini sejalan dengan tonggak sejarah lahirnya kebangkitan kaum perempuan Indonesia, yaitu penyelenggaraan Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) pertama pada tanggal 22 s.d 25 Desember 1928 di Yogyakarta.

“Untuk itu peran seorang ibu sangat penting dalam kehidupan kita. Dari mulai merawat dan mengasuh anak dari mengandung sampai dewasa, oleh karena itu peran seorang ibu tidak akan tergantikan,” ungkapnya.

Kegiatan dirangkaian dengan penyerahan bantuan untuk para penghuni warga binaan Lapas Perempuan kelas II A Martapura. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan