Gubernur Kalsel Sahbirin Noor membuka secara resmi Kongres Budaya Banjar (KBB) V 2019 sekaligus makan malam baimbai Paman Birin wan bubuhan banjar nang tumatan banua subarang di gedung mahligai pancasila Banjarmasin, Jum’at (29/11/2019) malam.
Ketua Umum Kerukunan Bubuhan Banjar Rudy Ariffin mengatakan Kongres Budaya Banjar V 2019 sudah berlangsung sejak Kamis dan akan berakhir pada Minggu (1/12/2019).
“Peserta KBB V 2019 diikuti oleh perwakilan Kerukunan Bubuhan Banjar dari berbagai penjuru Tanah Air, bahkan ada sekitar 19 provinsi yang hadir,” ucapnya.
Tidak hanya itu, dari dalam negeri KBB V 2019 ini diikuti oleh Kerukunan Bubuhan Budaya Banjar dari tiga negara lainnya yakni Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, lanjut Rudy Arifin.
Rudy Arifin mengharapkan kegiatan Kongres Budaya Banjar V 2019 bisa memberikan manfaat dan menjalin silaturahmi antar orng Banjar yang ada dimana saja.
“Mudah-mudahan kongres berjalan dengan baik dan memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk bangsa dan bebuhan kita dan Banua. Terimakasih dukungan dari Gubernur Kalsel sehingga KBB V 2019 ini bisa berjalan,” tandasnya.
Sementara itu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan Pemerintah Provinsi menyambut baik dengan kegiatan Kongres Budaya Banjar ini
“Karena kongres budaya Banjar sebagai suatu upaya untuk melestarikan kebudayaan Banjar dari kepunahan dan sekaligus juga sebuah gerakan untuk memperkenalkan kembali ragam budaya Banjar di tengah kehidupan masyarakat yang makin mengglobal,” ujar Sahbirin.
Menurut Sahbirin, kongres budaya Banjar dapat menjadi sarana strategis dalam mendorong dan lebih menyadarkan masyarakat tentang arti pentingnya kebudayaan yang diwariskan oleh orang-orang terdahulu.
“Budaya Banjar tidak hanya kaya dengan jenis dan bentuknya, tetapi memiliki kebermaknaan dari berbagai sisi kehidupan manusia serta mengandung pesan pendidikan, moral,” ungkapnya.
Untuk itulah demi tetap lestarikan dan teraktualisasinya nilai-nilai luhur budaya Banjar, maka kongres budaya Banjar yang telah digagas sejak tahun 2007 diharapkan memiliki ruang perhatian dan pengayoman yang lebih besar terhadap kebudayaan Banjar, sehingga budaya Banjar juga berperan dalam peningkatan kualitas kehidupan.
“Semoga kongres budaya Banjar menjadi momentum bagi kebangkitan budaya Banjar disegala lini kehidupan,” Pungkasnya. MC Kalsel/tgh