Pemecahan Rekor MURI Pembagian Sayur dan Buah dari Jukung Pasar Terapung dengan jumlah terbanyak resmi tercatat.
Piagam rekor muri tersebut di serahkan secara langsung oleh Ketua Umum MURI diwakili Senior Manager MURI, Sri Widawati kepada Gubernur Kalsel yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kalsel, Siswansyah.
Senior Manager MURI, Sri Widawati mengatakan, awalnya panitia mengusulkan ke pihaknya telah mempersiapkan 350 jukung. “Namun, dari hasil verifikasi yang kami lakukan ada 374 jukung yang membagikan sayur dan buah,” ucap Sri Widawati pada acara Penggerakan Massa Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dalam Rangka Menyemarakan Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 Tahun 2019 di Siring 0 Km Banjarmasin, Minggu (24/11/2019).
Menurut Sri Widawati, Pembagian Sayur dan Buah dari Jukung Pasar Terapung dengan jumlah terbanyak telah resmi tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia dan masuk ke dalam rekor ke 9.319.
“Kegiatan ini termasuk kegiatan yang unik dan superlative, karena jukung tidak semua daerah ada. Sehingga kegiatan ini tidak hanya di catat sebagai rekor nasional namun juga di catat sebagai rekor dunia,” ungkapnya.
Untuk itu sebagai pemerkarsa dan penyelenggara pembagian sayur dan buah dari jukung. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, melalui momentum Hari Kesehatan Nasional ke 55 dan pencatatan rekor Muri ini dapat meningkatkan konsumsi sayur dan buah di masyarakat Kalimantan Selatan.
“Minat makan sayur dan buah di Kalimantan Selatan termasuk rendah. Oleh karena itu, perlu kita dorong dengan kegiatan seperti ini,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, M Muslim.
Muslim berharap, kegiatan ini dapat mensosialisasikan masyarakat dalam mengkonsumsi sayur dan buah lebih banyak lagi terlebih konsumsi sayur dan buah lokal.
Kesempatan yang sama, Kementerian kesehatan yang diwakili oleh Kepala puslitbang Humaniora dan manajemen Kesehatan, Sugianto mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi melalui Diinas Kesehatan Provinsi Kalsel.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan ini. Selanjutnya, tinggal bagaimana implementasinya di masyarakat. Jangan hanya bersifat seremonial saja tapi dapat membumikan konsumsi sayur dan buah dimasyarakat,” tegasnya.
Lanjut Sugianto menerangkan, dari hasil riset kesehatan dasar tahun 2018, 98,2 persen masyarakat Kalimantan Selatan konsumsi sayur dan buahnya kurang.
“Bisa dibayangkan betapa kecilnya konsumsi sayur dan buah di Kalsel,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh