Opsi Menutup Kawasan Pendulangan Intan Muncul Pasca Kejadian Longsor

Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan. MC Kalsel/rmd

Banjarbaru,-
Pasca ditemukannya 5 korban tewas akibat tertimbun  dalam kejadian longsor di kawasan pendulangan intan di Desa Pumpung, Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan, Kota Banjarbaru senin kemarin. 

Selasa pagi (09/4/2019), Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan, menghaturkan rasa bela sungkawanya kepada keluarga korban yang seluruhnya merupakan penambang intan di kawasan tersebut.

Disamping itu Pemerintah Kota Banjarbaru juga sudah berdiskusi terkait langkah ke depannya agar kejadian serupa tidak lagi terulang. “Apalagi pada bulan Februari lalu juga ada 1 penambang yang tewas karena tertimbun,” kata Darmawan.

Opsi untuk menutup kawasan tambang intan tradisional itu juga muncul, mengingat kondisi tanah di lokasi tersebut sudah sangat labil karena sudah lama ditambang.

Kendati demikian, pihaknya tetap akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki kewenangan terkait pengelolaan dan pengaturan sektor pertambangan. 

“Pemkot juga memberikan pembinaan kepada para penambang agar langkah-langkah preventif dapat diterapkan guna menghindarkan penambang dari kejadian serupa. Seperti pemberian pemahaman terkait keamanan saat bekerja di lokasi tambang yang selama ini memang sangat minim dari penerapan K3,” Pungkasnya. MC Kalsel/rmd

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan