Petugas Satuan Pelindung Masyarakat (Satlinmas) dikerahkan untuk menjaga tiap tempat pemungutan suara (TPS) di Kalsel, sebanyak 26 ribu petugas sudah disiapkan.
Tiap TPS dijaga dua orang petugas linmas. “Satu orang di pintu masuk satu orang dipintu keluar. Tugas mereka menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan masyarakat selama pelaksanaan pemungutan suara,” jelas Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Linmas Satuan Polisi Pamong Praja dan Damkar Kalsel, Maula Fatahilah, Kamis (4/4) di sela Bimtek Peningkatkan Kapasitas Aparatur Linmas Menghadapi Pemilu 2019 di Kalsel, di Hotel Treepark.
Dikatakan pria yang akrab disapa Lama ini, jumlah Linmas yang disiapkan merupakan pasukan insidentil. Linmas insidentil hanya bertugas saat pelaksanaan pemungutan. Sedangkan kekuatan Linmas reguler berjumlah 16.921.
“Linmas insidentil ditugaskan dari mengamankan TPS, mengamankan surat suara dari TPS sampai di panitia pemungutan kecamatan (PPK), mereka membantu tugas-tugas kepolisian. Tugasnya sampai di kecamatan saja. Ada dari Linmas reguler yang juga masuk Linmas insidentil,” ujarnya.
Lana menambahkan, Linmas reguler tugas utamanya melakukan pengaman di desa dan kecamatan, sedangkan Linmas insidentil hanya mengamankan proses pemungutan suara. “Para linmas ini juga ditugaskan menangani bencana tahap awal sebelum petugas damkar datang. Semua yang akan ditugaskan mengamankan pemungutan suara sudah di SK kan. Semoga semua tahapan pemungutan suara berjalan lancar,” bebernya.
Sebelumnya, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor mengingatkan Satlinmas untuk turut serta menangkal hoax, fitnah, dan gibah yang dapat merusak pesta demokrasi. Ia menyebut eskalasi keamanan meningkat jelang pelaksanaan pemilu.
“Tujuan institusi ini di semua tingkatan pemerintahan adalah sama. Sesuai tugas dan fungsinya berperan menjaga ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat,” katanya. Kalimantan post – Mc Kalsel
