Dinas Perindustrian Kalimantan Selatan menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) bidang perindustrian dengan pembahasan menjadikan Kalsel sebagai daerah industri baru yang berdaya saing.
Kepala Dinas Perindustrian Kalsel, Mahyuni mengatakan Rakornis ini bertujuan untuk mensinergikan program pembangunan industri antara Pemprov, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan Kementerian perindustrian.
“Diharapkan melalui Rakornis ini bisa melahirkan program yang terintegritas dan sinergis antara Pemprov Kalsel dan Pemerintah Kabupaten/Kota” katanya, Banjarbaru, Rabu (27/2/2019).
Melalui rapat ini pula, Mahyuni meminta kepada Dinas Perindustrian Kabupaten/Kota di Kalsel pada tahun 2020 mendatang untuk mengajukan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan perindustrian kepada Kementerian Perindustrian RI.
“Sampai saat ini yang Saya ketahui ada 3 Kabupaten/Kota yang rajin mengajukan DAK ke Kementerian, selebihnya ada yang sudah mengajukan namun masih belum berhasil, ada juga yang masih belum sama sekali” pungkasnya.
Sementara Gubernur Kalsel yang diwakili oleh Asisten Bidang Administrasi Umum, Heriansyah meminta kepada Dinas Perindustrian Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk merespon dengan cepat setiap permasalahan yang terjadi di sektor perindustrian.
Dalam menyiapkan program, lanjutnya, Dinas Perindustrian baik tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota harus mempertimbangkan arus perubahan yang terjadi, terlabih saat ini Indonesia telah memasuki perkembangan industri 4.0.
“Sinergi Program antar pusat dan daerah harus dilakukan, agar pembangunan perindustrian menjadi lebih terencana dan menyentuh permasalahan”.
“Sudah saatnya kita keluar dari zona nyaman, jangan sampi masyarakat Kalsel jadi penonton di daerah sendiri, buktikan kita mampu lebih produktif” lugasnya. MC kalsel/Jml
