Di tahun 2018, Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel memiliki aplikasi yang dinamakan Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), aplikasi ini digunakan untuk bisa memantau data yang berkaitan dengan gizi di Provinsi.
“Dari data E-PPGBM angka stunting di Kalsel turun 22,2%, sedangkan dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) juga turun di tahun 2018 tercatat sebesar 33% dibandingkan di tahun 2013 lalu naik mencapai 44,2%” tutur Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Muslim usai Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-59 di Siring 0 Kilometer Banjarmasin, Minggu (10/2/2019).
Dari 2 data E-PPGBM dan Riskesdas akan dipertimbangkan sebagai landasan kebijakan dan diharapkan di tahun 2019 angka penurunan stunting di Kalsel bisa turun menjadi 20%.
Muslim juga membeberkan di Kab/Kota seperti Kab Hulu Sungai Utara dan Kab Balangan angka stuntingnya masih tinggi tetapi Kota Banjarbaru dan Kab Hulu Sungai Selatan mengalami penurunan mencapai 20%.
“Dalam menggerakkan program sensitif seperti jamban sehat, perbaikan lingkungan dan ketersediaan pangan yang berkelanjutan merupakan faktor penting agar menekan angka stunting” pungkasnya.
Gerakan seperti ini diperlukan sinergitas dengan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan SKPD lainnya serta masyarakat. MC Kalsel/Ar