Tingkat Kematian Rendah, DBD di Kalsel Belum Dinyatakan KLB

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Muslim memberikan keterangan terkait kasus DBD di Kalsel, Banjarmasin, Jum’at (8/2/2019). MC Kalsel/Jml

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang identik dengan musim hujan. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh sengatan nyamuk Aedes Aegypti.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Muslim terhitung dari Januari hingga Februari 2019 terdapat sekitar 500 kasus DBD yang terjadi di Kalsel. Wabah ini pun melayangkan nyawa 5 orang warga Kalsel.

“Jika dilihat dari kondisinya terjadi peningkatan kasus dibandingkan dengan tahun 2018, meskipun begitu tingkat kematian akibat DBD di Kalsel masih rendah berkat penangan yang cepat dari masyarkat dan pihak rumah sakit” Ujar Muslim, Banjarmasin, Jum’at (8/2/2019).

Walaupun sudah melayangkan nyawa 5 orang di Kalsel, Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel masih belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB)  DBD di Kalsel karena masih belum menyetuh angka indikator KLB DBD yakni 49 per 100 ribu penduduk.

“Meski belum KLB Dinkes Kalsel terus melakukan pemantuan dan penyuluhan kepada masyarakat” imbuh Muslim.

Muslim juga mengimbau kepada masyarakat Kalsel untuk menjaga pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3M (menguras, Menutup, Mengubur) tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti.

“Masyarakat harus tetap waspada, namun jangan sampai khawatir berlebihan, tetap lakukan upaya pencegahan 3M dan pola hidup yang sehat. Jika terjadi gejala demam segera bawa ke pelayanan kesehatan seperti rumah sakit ataupun puskesmas” pungkasnya. MC Kalsel/Jml

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan