Ekspor Kalsel September Naik 0,49 dan Impor Turun 47,85 Persen

Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statristik Provinsi Kalimantan Selatan Fachri Ubadiyah menyampaikan perkembangan Ekspor dan Impor Kalsel Bulan September 2018 di Kantor BPS Kalsel, Banjarbaru, Kamis (1/11). MC Kalsel/tgh

Selama Bulan Agustus 2018 nilai eskpor melalui pelabuhan di Kalimantan Selatan mencapai US$743,51 juta atau naik 0,49 persen bila dibandingkan ekspor Bulan Agustus 2018 yang mencapai US$739,89 juta.

Demikian yang disampaikan oleh Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statristik Provinsi Kalimantan Selatan Fachri Ubadiyah pada jumpa perss di Kantor BPS Kalsel, Banjarbaru, Kamis (1/11).

Fachri mengatakan komoditi utama yang menjadi penyumbang ekspor terbesar Kalsel Bulan September 2018 adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$650,22 juta, diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) senilai US$79,65 juta, dan kelompok kayu, barang dari kayu (HS 44) dengan nilai ekspor US$6,13 juta.

“Adapun negara utama tujuan ekspor Kalimantan Selatan Bulan September 2018  yakni Tiongkok dengan nilai US$198,69 juta, Jepang dengan nilai US$126,89 juta dan India dengan nilai US$149,66 juta, Malaysia dengan nilai US$61,75 juta dan Korea Selatan dengan nilai US$60,88” kata Fachri.

Lebih jauh Fachri mengatakan, nilai impor Kalimantan Selatan pada Bulan September 2018 mencapai sebesar US$97,09 juta atau turun sebesar 47,85  persen dibanding impor Bulan Agustus 2018 yang mencapai US$186,20 juta.

“Komoditi utama impor Kalsel Bulan Agustus 2018 terdiri dari kelompok bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$84,64 juta, kelompok mesin – mesin/pesawat mekanik (HS 84) senilai US$6,04 juta, kelompok kapal laut dan bangunan terapung (HS 89) senilai US$1,81 juta, kelompok pupuk (HS 31) senilai 1,45 juta dan kelompok garam, belerang, kapur (HS 25) senilai US$0,64 juta,” jelasnya

Negara utama pemasok produk impor Kalimantan Selatan pada Bulan September 2018 adalah Singapura mencapai 43,40 persen, Malaysia, Tiongkok, Korea Selatan dan India memberikan kontribusi masing – masing sebesar 26,02 persen, 20,64 persen, 2,83 persen dan 2,33 persen. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan