Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

Seorang pembicara sedang memberikan materi saat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Banjarmasin kembali melaksanakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Bagi Masyarakat Umum di Kelurahan Kelayan Timur Banjarmasin, Selasa (24/4). MC Kalsel/rmd

Sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarmasin tentunya dihuni oleh berbagai macam etnis dan golongan masyarakat.

Ditambah dengan luasan wilayah Banjarmasin yang hanya 98,46 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk tidak kurang dari 780 ribu jiwa membuat kota ini dirasa sudah sangat sempit.

Kondisi ini membuat kota ini dinilai rawan terjadinya konflik internal dan eksternal yang mungkin saja bisa terjadi sewaktu-waktu.

Untuk itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Banjarmasin kembali melaksanakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Bagi Masyarakat Umum di Kelurahan Kelayan Timur Banjarmasin, Selasa (24/4).

“Kali ini sosialisasi kita lakukan di aula Kantor kelurahan Kelayan Timur, Jalan Kelayan B, Gang Balai Desa, Banjarmasin Selatan. Diikuti 50 peserta yang terdiri dari perwakilan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh kepemudaan,” ungkap Kasubid Wawasan Kebangsaan, Kesbangpol Banjarmasin, Budiono.

Kesbangpol, tambah budiono menghadirkan pemateri dari kepolisian, TNI,” selain dari kesbangpol Banjarmasin sendiri, “katanya.

Sementara Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina dalam sambutannya yang dibacakan Budiono mengatakan, sebagai warga kota yang baik tentunya harus dibekali pengetahuan dan keterampilan, agar bisa menciptakan kondisi yang kondusif di masyarakat, terutama wawasan kebangsaan,” Mengingat salah satu ciri khas Banjarmasin adalah Heterogibitas masyarakat untuk itu perlu pemahaman secara integral”.

Sementara itu, Agus Junianto AKP, Wakasat Polresta Banjarmasin mengatakan, di era serba digital ini diharapkan masyarakat lebih bisa menyaring informasi yang diterima,” karena sekarang ini, informasi bisa dengan mudah tersebar, padahal belum tentu informasi itu benar semuanya, kita harus kroscek dulu kebenarannya,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat untuk berhati-hati saat membuat status di media sosial,” harus kita saring dulu sebelum sharing,”ungkapnya.

Selain itu, dalam materinya dia juga menyinggung soal keberagaman yang dimiliki Indonesia. Dia mengatakan, jika perbedaan adalah sebuah anugrah yang harus disyukuri bangsa ini. Mengingat, Indonesia tercipta dari warna-warna yang kemudian menjadi satu.

“Perbedaan perlu kita ambil makna dan kemanfaatannya. jangan pernah menganggap perbedaan sebagai sebuah dinding penghalang,” pungkasnya. MC Kalsel/rmd

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan