Kombinasi gugusan pegunungan dan danau di Dusun Sungai Luar, Desa Tiwingan, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, menawarkan panorama yang ciamik. Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor menganggap landscape panorama semacam itu setara dengan destinasi wisata selevel Raja Ampat di Provinsi Papua Barat.
“Kita lihat saja disini, ada pegunungan, ada sungai, tak kalah sama Raja Ampat. Maka kawasan ini, saya beri nama Alam Roh 18 Raja Lima,” kata Sahbirin Noor di sela penanaman serentak rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) IPPKH di Dusun Sungai Luar, Desa Tiwingan, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Rabu (18/4).
Kawasan itu masuk dalam bagian Taman Hutan Rakyat Sultan Adam (Tahura Sultan Adam). Sahbirin menyematkan Raja Lima karena merepresentasikan lima sila Pancasila dan rukun Islam. Menurut dia, kemerdekaan Indonesia berkat jasa ulama dengan semangat rukun Islam.
“Kalau saja kita tidak merdeka, tidak mungkin bisa menikmati pemandangan seindah ini,” kata Sahbirin Noor.
Sahbirin gencar merehabilitasi lahan kritis agar punya multiplier effect mengangkat pamor Pariwisata Kalsel dan arus wisatawan.
Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, potensi keindahan alam di sana menjadi skala prioritas sebagai destinasi andalan pariwisata Kalsel. Hanif menyiapkan aneka sarana pendukung agar kawasan Tahura Sultan Adam lebih representatif dan dikenal khalayak.
Ia ingin menghidupkan pulau-pulau yang ada di kawasan Tahura. “Pemprov akan menyiapkan kapal wisata yang representatif. Selain transportasi, penghijauan juga penting menambah keindahan agar kawasan ini bisa menjadi unggulan,” kata Hanif. MC Kalsel/rmd