Gubernur Kalsel Dianugerahi Tokoh Peduli Satwa Bekantan

Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor (kiri) menerima penganugerahan dari Rektor ULM Banjarmasin, Prof Sutarto Hadi pada Peringatan Hari Bekantan 2018 di Gedung Rektorat Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Selasa (3/2). Humas Prov – Mc Kalsel / Fuz

Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor, kembali dianugerahi sebagai tokoh kepala daerah yang peduli lingkungan. Setelah meraih penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, atas dedikasi dan inisiasi kepeloporan nyata dalam upaya turut melestarikan lingkungan, kini penghargaan serupa kembali diberikan.

Kali ini pihak yang menganugehrahkan penghargaan atas kepeloporan pria yang akrab disapa Paman Birin di bidang lingkungan khususnya pelestarian Satwa Bekantan berasal dari Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia .

“Melalui momentum bersejarah Peringatan Hari Bekantan 2018, kami menganugerahkan Bekatan  Award  2018 kepada Gubernur Kalsel,  H Sahbirin Noor sebagai tokoh  pelestari lingkungan  khususnya  satwa bekantan,” terang Ketua Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia, Amalia Rezeki, di Gedung Rektorat Universitas Lambung Mangkurat (ULM)  Banjarmasin, Selasa (3/2).

Dijelaskan Amalia, penganugerahan  Bekantan Award 2018 kepada Gubernur Kalsel dilatari atas dedikasi dan inisiasi pria kelahiran 12 November 1967 itu melalui Gerakan Revolusi Hijau serta kebijakan mendukung program penyelamatan Satwa Bekantan.

Seperti kita ketahui, lanjutnya, melalui  Gerakan Revolusi Hijau, insiasi Paman Birin, terbukti mampu mendorong masyarakat untuk lebih peduli lingkungan dengan cara menggelorakan semangt ayo menanam, menanam dan menanam untuk anak cucu kita.

” Bekantan saat ini dalam kondisi di ambang kepunahan. Gerakan Revolusi hijau merupakan salah satu kebijakan pro lingkungan dan dapat melestarikan habitat  bekantan, ” tandasnya.

Amalia menambahkan, pemberian anugerah kepada masyarakat atau tokoh peduli pelestarian bekantan ini sebagai wujud apresiasi atas kepeloporan nyata bagi masyarakat, tokoh atau kepala daerah  dalam upaya  penyelamatan lingkungan khususnya bekantan.

Dalam acara dihadiri para tokoh Banua, peneliti dan unsur akademisi dan pejabat pemerintahan dengan tema Bekantan dari Banua untuk Dunia,  juga dilakukan Pelantikan Forum  Bekantan Indonesia.

Rektor ULM Banjarmasin,  Prof Sutarto Hadi,  mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia  atas inisiasi mengelorakan penyelamatan bekantan dari kepunahan.

Sutarto mengatakan, pihaknya juga mendukung pemberian penghargaan Bekantan Award kepada Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor. Program Revolusi Hijau yang beliau cetuskan merupakan salah satu wujud komitmen nyata melestarikan lingkungan melalui gerakan ayo menanam.

Sementara itu Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang dianugerahkan. Menurutnya, pengahargaan yang diberikan merupakan prestasi kerja bersama antara pemerintah dan masyarakat secara umum. Humas Prov – Mc Kalsel

Rekam Jejak Penganugerahan Bekantan Award 2018

  1. Sebagai kepala daerah yang pertama memberikan perhatian khusus terhadap pelestarian bekantan sehak ditetapkannya bekantan sebagai mascot 27 tahun silam pada 26 Maret 1990
  2. Keberpihakan Gubernur H Sahbirin Noor terhadap pelestarian bekantan dengan mengeluarkan kebijakan pembentukan SK Tim Konservasi Bekantan dan Orangutan Kalsel No 188.44/0400/KUM/2017
  3. Pembentukan Satgas Penanganan Konflik Satwa Liar
  4. Pencanangan Gerakan Revolusi Hijau yang berdampak positif dalam menuju peningkatan kualitas lingkungan hidup dan upaya penganggaran APBD untuk pelestarian bekantan sejak 2017.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan