Februari 2018 Ekspor Kalsel Turun 6,33 persen dan Impor Naik 4,25 persen

Kepala BPS Kalsel, Diyah Utami saat menjelaskan perkembangan nilai eskpor dan impor Prov. Kalsel Bulan Februrari 2018, pada jumpa pers di Auditorium BPS Prov. Kalsel, Banjarbaru, Senin (2/4). MC Kalsel/Jml

Selama Bulan Februari 2018 nilai eskpor melalui pelabuhan di Kalimantan Selatan mencapai US$654,19 juta atau turun 6,33 persen bila dibandingkan Bulan Januari 2018 yang mencapai US$698,53 juta.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan, Diyah Utami pada jumpa pers di Auditorium BPS Kalsel, Banjarbaru, Senin (2/4).

Menurut Diyah, nilai ekspor Kalsel Bulan Februari 2018 jika dibandingkan dengan Bulan Februari 2017 mengalami kenaikan sebesar 31,67 persen yang mana nilai ekspor Bulan Februari 2017 sebesar US$496,85 juta.

“Adapun Kelompok penyumbang ekspor terbesar Kalsel Bulan Februari 2018 yakni kelompok bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai US$585,01 juta, nilai ini mengalami penurunan sebesar 1,08 persen dibanding ekspor Januari 2018 yang mencapai US$591,42” ujar Diyah.

Lebih jauh Diyah mengatakan, posisi kedua penyumbang ekspor Kalsel Bulan Februari 2018 yakni kelompok lemak dan minyak nabati/hewani (HS 15) dengan nilai US$55,95 juta yang mengalami penurunan sebesar 42,50 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Dan diposisi ke tiga adalah kelompok kayu, barang dari kayu (HS 44) dengan nilai eskpor US$7,68 juta yan naik sebanyak 13,18 persen dibanding bulan sebelumnya yang hanya mencapai US$6,78 juta” imbuhnya.

Jika dilihat dari sisi kontribusi terhadap total ekspor Bulan Februari 2018, lanjut Diyah, kelompok bahan bakar mineral memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 89,43 persen. Diikuti kelompok barang lemak dan minyak hewani/nabati serta kelompok kayu, barang dari kayu dengan kontribusi masing-masing sebesar 8,55 dan 1,77 persen.

Sementara itu untuk nilai impor Kalsel Bulan Februari 2018, Kepala BPS Kalsel menjelaskan, nilai impor Kalsel Bulan Februari 2018 sebesar US$100,68 juta atau naik sebesar 4,25 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun jika dibandingkan dengan Bulan Februari 2017 nilai impor Kalsel Februari 2018 turun sebesar 14,78 persen yang mana nilai impor Februari 2017 sebesar US$118,14 juta.

Ada tiga kelompok barang yang mempunyai nilai impor tertinggi pada bulan Februari 2018 yakni kelompok bahan bakar mineral (HS 27), diikuti kelompok kapal laut (HS 89), dan kelompok mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) dengan nilai impor masing-masing kelompok HS 27 sebesar US$76,62 juta, HS 89 sebesar US$12,50 juta, dan HS 84 sebesar US$3,00 juta.

“Sedangkan masing-masing kelompok tersebut memberikan kontribusi sebesar HS 27 76,12 persen, HS 89 12,42 persen, dan HS 84 sebesar 2,98 persen” terangnya.

Adapun negara tujuan utama dengan nilai ekspor tertinggi Februari 2018 yakni Tiongkok sebesar US$225,61 juta atau turun 1,89 persen dibanding Januari 2018 yang mencapai US$229,95 juta, diikuti India sebesar US$116,26 juta atau turun 8,00 persen, dan Jepang dengan nilai sebesar US$105,75 juta atau turun 34,42 persen dibanding Januari 2018. Untuk posisi, empat dan lima diisi oleh Korea Selatan sebesar US$42,08 juta, serta Malaysia sebesar US$33,55 juta.

“Nilai ekspor kelima negara tujuan utama tersebut pada bulan Februari 2018 mencapai US$523,25 juta atau turun 0,50 persen dibandingkan nilai total kelima negara yang sama bulan Januari 2018 yang mencapai US$566,76” tutur Diyah.

Sedangkan untuk negara asal impor Kalsel Februari 2018 berdasarkan nilai impor tertinggi ditempati oleh Singapura dengan nilai US$55,87 juta atau turun 10,76 persen dibandingkan nilai impor Januari 2018. Diposisi kedua adalah Malaysia sebesar US$23,95 juta atau turun 3,92 persen, dan diposisi ketiga ada Korea Selatan dengan nilai impor US$15,35 juta atau naik 2.699,06 persen. MC Kalse/Jml

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan