Februari 2018 Kalsel Mengalami Deflasi Sebesar 0,14 Persen

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalsel, Diah Utami merilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen atau Inflasi Provinsi Kalimantan Selatan Bulan Februari Tahun 2018. Ist

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan merilis perkembangan indeks harga konsumen/inflasi, pada bulan Februari 2018, di Kota Banjarmasin terjadi deflasi sebesar 0,14 persen. Laju inflasi kalender tahun 2018 (Februari 2018 terhadap Desember 2017) sebesar 0,14 persen dan laju inflasi “year on year” adalah 2,79 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan, Diah Utami pada acara jumpa pers di Aula BPS Kalsel, Banjarbaru, Kamis (1/3). mengatakan Komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain angkutan udara, telur ayam ras, bawang merah, udang basah, parfum.

“Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain semangka, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, makanan ringan/snack, bensin. ” kata Diah.

Ia juga menambahkan di Kota Banjarmasin pada kelompok pengeluaran, deflasi tertinggi bulan Februari terjadi pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,29 persen, dan terendah kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,14 persen.

Sedangkan Komoditas yang dominan penahan inflasi angkutan udara, telur ayam ras, bawang merah, udang basah, parfum dan pedorong yaitu semangka, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, makanan ringan/snack, bensin.

Di tempat yang sama Kepala Badan Pusat Statistik juga mengatakan bahwa di Kota Tanjung, pada Bulan Februari 2018 mengalami Deflasi sebesar 0,16 persen. Laju inflasi kalender Tahun 2018 ( Februari 2018 terhadap Desember 2017 ) terjadi inflasi sebesar 0,23 persen dan laju inflasi “year on year” adalah 1,53 persen.

“Dilihat dari kelompok pengeluaran, deflasi tertinggi bulan Februari terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,83 persen sedangkan kelompok pengeluaran mengalami inflasi tertinggi kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen  “ imbuhnya.

Sedangkan Komoditas yang dominan penahan inflasi sawi hijau, daging ayam ras, kacang panjang, bayam, telur ayam ras. Pendorong inflasi yaitu semangka, beras, ikan gabus, bawang putih, tomat sayur.

“Dari 82 kota yang menghitung indeks harga konsumen, tercatat 55 kota mengalami inflasi . Inflasi tertinggi di kota Jayapura sebesar 1,05 persen, dan terendah di kota Palangkaraya sebesar 0,04 persen dan deflasi tertinggi di kota Medan sebesar 0,96 persen terendah di kota Lubuklinggau sebesar 0,02 persen. “ tandasnya. (tgh)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan