Kalimantan Selatan ditetapkan dalam status waspada difteri menyusul di awal tahun 2018 saja sudah ditemukannya 11 kasus suspect difteri di sejumlah wilayah, bahkan 1 orang dari Kabupaten Tanah Laut dinyatakan positif terserang difteri.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan KalSel, M Muslim disela acara kampanye anti rokok di menara pandang siring Banjarmasin, Jum’at (19/1).
”Saat ini Banjarbaru sudah ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri dan sudah dilaksanakan ORI, sementara daerah lain belum ditetapkan secara tertulis” ucap Muslim.
ORI atau Outbreak Response Imunization sendiri dijelaskan Muslim, adalah suatu kegiatan imunisasi secara massal sebagai upaya memutuskan transmisi penularan penyakit difteri pada anak usia 1 tahun sampai dengan 19 tahun yang tinggal di daerah kejadian luar biasa (KLB) tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.
Muslim juga meminta agar orang tua dapat melakukan antisipasi penyebaran difteri dengan mengenali gejala-gejala awal serangan difteri dan segera berobat ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.
Difteri merupakan penyakit berbahaya dan menular. Sekedar diketahui, orang yang terjangkit difteri akan muncul gejalanya sekitar 2-5 hari. Gejala untuk difteri sendiri ada bermacam bermacam. Ciri-ciri umum yaitu sakit menelan disertai batuk, demam, muncul lapisan berwarna putih hingga abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel. MC Kalsel/rmd