Gubernur Kalsel : Loksado Layak Jadi Destinasi Wisata Andalan Kalsel

Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor memotongan bambu kuning meresmikan pembukaan Festival Bamboo Rafting tahun 2017 di kawasan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Minggu (17/12).

Dengan pemotongan bambu kuning dan diiringi suara alat musik Kurung – Kurung, Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor resmi membuka Festival Bamboo Rafting tahun 2017 di kawasan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, pada Minggu pagi (17/12).  Sontak riuh tepuk tangan ratusan peserta dan masyarakat lokal yang hadir, membahana di sekitar Alam Roh 7, lokasi dimulainya arung jeram menggunakan lanting bambu tersebut.  Peserta yang mendapat giliran pertama berangkat pun, bersiap di atas lantingnya bersama joki terlatih dan berpengalaman.  Setiap lanting berisi 3 orang peserta, sesuai peraturan panitia, demi keamanan dan kenyamanan selama perjalanan menyusuri sungai Amandit.

Kepada Abdi Persada FM, Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor mengatakan, tahun ini Festival Bamboo Rafting kembali diikuti banyak peserta, sama seperti tahun lalu.  Kebanyakan dari peserta merasa penasaran, bagaimana rasanya berarung jeram di sungai Amandit menggunakan lanting bambu.  Karena memang itulah yang menjadi kekhasan wisata di Loksado ini, yang tidak dapat ditemui di tempat lainnya di Indonesia, bahkan mungkin dunia.  Karena itu menurut Paman Birin, atraksi wisata di Loksado ini, sangat dapat dijual hingga ke Tingkat Nasional bahkan Internasional.  Hal itu terbukti dengan kedatangan perwakilan Kementrian Pariwisata RI, untuk menyaksikan secara langsung potensi wisata andalan Kalimantan Selatan ini.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Hulu Sungai Selatan Achmad Fikry mengaku sangat senang, dengan keterlibatan seluruh SKPD lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dalam kepesertaan Festival Bamboo Rafting tahun ini.  Meski diakuinya, di awal pihaknya sempat khwatir dengan kondisi cuaca yang kurang bersahabat, dan menyebabkan debit air sungai Amandit menjadi lebih tinggi.  Namun pada hari pelaksanaan pada Minggu (17/12), cuaca cerah dan festival dapat berlangsung dengan lancar.  Meskipun sensasi menabrak batu kurang begitu terasa, karena kondisi air yang dalam.  Oleh karena itu, menurut Achmad Fikry, tahun depan pihaknya akan mempertimbangkan untuk menggelar Festival Bamboo Rafting pada pertengahan tahun, atau pada musim kemarau.  Sehingga debit air lebih surut, dan peserta dapat merasakan sensasi menabrak bebatuan di sungai Amandit.(RIW/RDM)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan