Selama Bulan Oktober 2017 nilai eskpor melalui pelabuhan di Kalimantan Selatan mencapai US$728,70 juta atau naik 4,24 persen bila dibandingkan Bulan September 2017 yang mencapai US$531,16 juta.
Demikian yang disampaikan oleh Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik Kalsel, Fachri Ubadiyah pada jumpa perss di Kantor BPS Kalsel, Banjarbaru, Senin (4/12).
Fachri mengatakan komoditi utama yang menjadi penyumbang ekspor terbesar Kalsel Bulan Oktober 2017 adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$615,70 juta, diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) senilai US$98,35 juta, dan kelompok berbagai barang dari kayu (HS 44) senilai US$8,17 juta.
“Adapun negara utama tujuan ekspor Kalimantan Selatan Bulan Oktober 2017 yakni Tiongkok dengan nilai US$234,04 juta, India dengan nilai US$144,64 juta, dan Jepang dengan nilai US$77,05 juta” kata Diah.
Lebih jauh Diah mengatakan, nilai impor Kalimantan Selatan pada Bulan Oktober 2017 naik yakni sebesar US$141,40 juta atau naik 38,57 persen dibanding impor Bulan September 2017 yang mencapai US$102,04 juta.
“Komoditi utama impor Kalsel Bulan Oktober 2017 terdiri dari kelompok bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$103,58 juta, kelompok peralatan mekanik atau mesin (HS 84) senilai US$26,07 juta, dan kelompok peralatan listrik (HS 85) senilai 5,45 juta”
Negara utama pemasok produk impor Kalimantan Selatan pada Bulan Oktober 2017 adalah Malaysia dengan nilai US$55,58 juta, Singapura dengan nilai US$51,72 juta, dan Jerman dengan nilai US$17,42 juta. MC Kalsel/Scw