Mendekati penghujung tahun 2017, Bank Indonesia (BI) undang sebanyak 580 wartawan dari Seluruh Indonesia, untuk berkumpul di Jakarta mengikuti pelatihan wartawan daerah tahun 2017, di salah satu hotel berbintang kawasan Jakarta Pusat. Mereka terdiri dari 56 wartawan televisi, 120 wartawan radio, 180 wartawan cetak dan 223 wartawan media online. Pelatihan berlangsung dari 19- 22 November 2017.
Dalam sambutannya, Asisten Gubernur Bank Indonesia, Dyah Nastiti mengatakan peran serta wartawan sangat diperlukan oleh semua pihak termasuk Pemerintah, untuk menyampaikan atau mensosialisasikan program – program mereka kepada masyarakat. Apalagi bagi Bank Indonesia, yang saat ini tengah gencar – gencarnya menjalankan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), serta peran Bank Indonesia dan Pemerintah penjaga angka inflasi. Dengan begitu menurut Dyah, berita – berita yang disampaikan rekan jurnalis sangat menentukan tersampaikan atau tidaknya program tersebut kepada masyarakat. Tentunya dengan pemberitaan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, mulai dari lapisan masyarakat yang melek teknologi, hingga ke tingkat masyarakat berpendidikan rendah serta gagap teknologi.
Pada pelatihan tahun kedua ini, Bank Indonesia menghadirkan sejumlah narasumber ahli dibidangnya. Diantaranya adalah Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah, yang berbagi ilmu soal pengendalian inflasi didaerahnya melalui sejumlah program unggulan. Salah satunya melalui aplikasi Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (SIHATI), yang wajib dimiliki semua anggota TPID hingga ke tingkat Kabupaten kota. (RIW/RDM)