Pemuda merupakan aset penting dalam sebuah negara. Mereka merupakan generasi penerus dalam kemajuan suatu bangsa di masa yang akan datang. Untuk itu, pemerintah perlu menyiapkan pemuda sebagai agen perubahan yang mampu memainkan perannya agar siap menghadapi era global sehingga kelak akan membawa bangsa ke arah yang lebih baik lagi.
Kewirausahaan menjadi fokus utama dari pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga, guna menciptakan enterpreneurship, bertujuan untuk memangkas angka pengangguran.
Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Ponijan pada Seminar Peningkatan Pembinaan Bidang Kepemudaan di aula Saraba Sanggam Banjarmasin, Kamis (16/11), mengatakan bahwa kewirausahaan bukan bertitik berat bagaimana pemuda itu mendapatkan uang, tapi proses panjang dimana para pemuda harus memiliki jiwa enterpreneur yang dibangun dari kesiapan diri bekerja keras.
“Tekun, ulet, disiplin serta tanggung jawab dan jujur menjadi proses awal pembangunan karakter di dalam diri para pemuda, karena pada saatnya nanti proses tersebut akan menghadapi suatu pertarungan, sehingga pembentukan jiwa bermental baja ini mutlak diperlukan, jadi enterpreneurship khususnya untuk pemuda bukan dipandang bagaimana dia bisa mendapatkan uang secepat mungkin, tapi ketahanan banting dalam proses pembentukan karakter,” ucap Ponijan.
“Kita harus mampu melihat potensi dimana kita berada, potensi akan minat dan bakat kita sehingga hal tersebut yang harus dieksplorasi untuk menekuni yang namanya usaha. Jadi, usaha tidak bisa dipaksa, karena dasarnya adalah minat, kemauan, hal ingin dilakukan,” tambah Ponijan.
Ponijan pun mengklaim dengan program wirausaha, dapat menyiapkan kader-kader calon pemimpin bangsa masa depan. “Program pengembangan kewirausahaan pemuda ini adalah pintu masuknya pengkaderan calon pemimpin masa depan, karena seorang pemimpin masa depan bukan yang punya duit banyak terus bagi-bagi duit kepada masyarakat, tetapi yang memiliki jiwa enterpreneurship yang mampu memanage, mengatur, mengelola serta memiliki responsibility, peka dan peduli terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat,” tuturnya. (Dha)