November ternyata menjadi salah satu bulan bersejarah bagi masyarakat kota seribu sungai. Sebab, tepat tanggal 9 November, sembilan orang pahlawan Kota Banjarmasin gugur dalam peperangan membela NKRI.
Untuk memperingati gugurnya para pahlawan tersebut, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan anggota LVRI menggelar haul jamak untuk kesembilan arwah para pahlawan tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Walikota Banjarmasin ini juga menyatakan gagasannya untuk mengenang dan menghargai para pehlawan tersebut, diantaranya meminta instansi terkait untuk mengusulakn tanggal 9 November sebagai hari Pahlawan.
“Kami telah meminta pada Dinas Sosial untuk menulis surat kepada Gubernur agar tanggal 9 November juga bisa menjadi hari pahlawan. Jadi selain tanggal 17 Mei yang sudah dinyatakan Provinsi Kalsel sebagai hari yang diupacarakan setiap tahun,” ujar Ibnu Sina saat menyampaikan sambutannya saat Macab LVRI Banjarmasin, di pasar Baru Permai, jalan Niaga Timur Banjarmasin, Kamis (09/11).
Selain itu, Ibnu Sina juga membeberkan rencananya yang ingin menggeser monumen perjuangan pahlawan 9 November ketempat yang lebih terbuka. Monumen tersebut saat ini terletak di halaman Kantor KPKPN Banjarmasin di Jalan DI Panjaitan, Banjarmasin Tengah. Untuk lokasinya, lanjutnya, nanti akan didiskusikan dengan para tokoh masyarakat yang ada di kota ini. “Nanti akan didiskusikan dan meminta masukan dari para tetuha kita serta para ahli waris dan pejabat berkompeten di Kalsel, sehingga betul-betul layak dipindah disudut mana akan kita tempatkan, karna dikota-kota besar di Indonesia monumen perjungan itu selalu ada apalagi Kota Banjarmasin yang sudah berusia 491 tahun,” katanya.
Gagasan lain yang dilontarkan Ibnu Sina dihadapan para legiun veteran tersebut adalah rencana membangun museum Kota Banjarmasin. “Kota Banjarmasin ini kan tidak ada museumnya, ini kota yang banyak terjadi sejarah. Di usianya yang ke 491 tidak ada dokumen bisa dilihat oleh generasi berikutnya tentang sejarah kota ini, baik sejarah perjuangan kota, maupun peristiwa penting lainnya hampir-hampir tidak ada,” bebernya. Museum Banjarmasin itu memang harus dipilih dan harus dibuat, tegasnya, rencana untuk sementara museum Banjarmasin diletakan disebuah bangunan di kawasan antara menara pandang dan rumah anno. (humpro-bjm) (Scw)