Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Indonesia Banjarmasin bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) Banjarmasin meluncurkan Galeri Investasi (GI) Mobile sekaligus menggelar Seminar Investasi Pasar Modal di Aula STIE Indonesia Banjarmasin, Kamis (3/11).
Ketua STIE Indonesia Banjarmasin, Ibrahim Daud mengatakan GI Mobile merupakan sebuah sarana untuk lebih mengenalkan pasar modal dan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dengan investasi di pasar modal.
“Melalui GI Mobile ini pula masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan transaksi secara real time” kata Ibrahim.
Dirinya berharap melalui edukasi GI Mobile ini dapat memberikan pemahaman terkait dengan investasi bodong agar masyarakt tidak tertipu lagi.
Sementara itu, di tempat yang sama, Deputi Komisioner Perlindungan Konsumern OJK, Sarjito mengatakan menabung atau menyimpan uang di bank tidak bisa menjadikan seseorang kaya. Dengan adanya pertumbuhan inflasi, membuat nilai tukar uang yang ditabungkan dibank menjadi berkurang.
“Untuk menekan pertumbuhan inflasi yang terjadi, masyarakat bisa menginvestasikan uang nya di pasar modal melalui perusahan sekuritas yang terdaftar di BEI” imbuhnya.
Deputi Komisioner Perlindungan Konsumern OJK juga membeberkan saat ini mayoritas pasar saham di Indonesia masih dikuasai oleh pengusaha asing. Sarjito juga menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam berinvestasi.
“Jangan pernah percaya dengan penawaran yang memberikan keuntungan lebih besar, keuntungan investasi saham rata-rata sebesar 10-17 persen dalam kurun waktu satu tahun, jika ada perusahaan yang menawarkan keuntungan sebesar 20 persen dalam kurun waktu satu bulan bisa dipastikan perusahaan tersebut menawarkan investasi bodong” pungkasnya. MC Kalsel/Jml