Menjadi seorang pemimpin harus siap menghadapi tantangan, resiko. mampu menyusun kekuatan, cerdas dalam memanfaatkan peluang, serta harus kreatif dalam mengatasi permasalahan. Ini berlaku pula bagi mereka yang mengemban amanah sebagai pejabat aparatur sipil negara (ASN) pemerintahan daerah maupun pusat.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Drs Abdul Haris, MSi pada penutupan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan XXIV di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan, di Aula Kampus I Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDM) Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru, Jum’at (29/9).
“Memimpin organisasi pemerintahan dalam jabatan apapun, kesemuanya memerlukan pengetahuan dan pemahaman tentang pemerintahan daerah, wawasan kebangsaan, kelembagaan dan ketata negaraan, termasuk memahami etika, sikap dan perilaku sebagai seorang pemimpin. Paling tidak, kita mengetahui dan memahami kewenangan dalam pelaksanaan otonomi daerah, aturan keuangan daerah dan regulasi pelayanan,” katanya.
Disamping itu, juga diperlukan penguasaan keahlian administratif dasar, seperti keahlian mengelola SDM dan keahlian konseptual, yang semestinya juga diperkaya dengan model keahlian baru.
Menurutnya, dengan pola Diklatpim sekarang ini, sudah sangat mendukung model keahlian baru melalui kewajiban melaksanakan proyek perubahan.
“Oleh karena itu, saya minta kepada seluruh peserta Diklatpim IV angkatan ke-XXIV ini, untuk terus belajar dan memperluas wawasan tentang kepemimpinan, terutama menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti pelaksanaan Diklatpim IV ini,” ucapnya
Sekdaprov dalam sambutannya juga berpesan agar proyek perubahan terus dilanjutkan dan dikembangkan menjadi lebih baik lagi di instansi kerja masing-masing sebagai wujud pengetahuan yang telah didapatkan selama menjalani pendidikan dan pelatihan.
”Diklatpim IV yang akan selesai ini, jangan hanya dimaknai sebagai kegiatan temporal atau sekedar untuk memenuhi persyaratan jabatan saja, akan tetapi harus dimaknai sebagai sebuah proses untuk membentuk karakter kepemimpinan yang berkualitas,” sebutnya.
Sekda Abdul Haris menegaskan, bagaimanapun, kepemimpinan yang berkualitas, sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan. Pemimpin inovatif, pemimpin kreatif dan pemimpin dengan konsep perubahan, itulah pemimpin yang berkualitas. Pemimpin dengan konsep seperti itu, saya harapkan terlahir dari diklatpim yang akan berakhir ini.
Dikatakannya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama-sama pemerintah kabupaten/kota, akan terus berusaha untuk menghadirkan pemimpin yang siap menjalankan tugas secara cermat, tepat dan akuntabel, sehingga tugas-tugas pemerintahan benar-benar bisa berjalan sesuai dengan harapan masyarakat.
Sementara itu, Kasubbid Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi dan Administrasi BPSDM Kalsel, Drs. M. Aminuddin, MT mengatakan, Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan 24 diselenggarakan dari tanggal 12 Juni sampai dengan 29 September 2017 yang terdiri dari 99 hari, 32 hari kerja untuk pembelajaran klasikal (di kelas) dan 67 hari kalender untuk pembelajaran non klasikal (di instansi).
Sementara itu berdasarkan hasil evaluasi penilaian selama diklat, untuk Terbaik I diraih H Danu Fran Fotohena asal Puskesmas Alabio Kabupaten Hulu Sungai Utara, Terbaik Kedua Rahmawaty dari Badan Kesbangpol Kalsel, Terbaik Ketiga Noor Irwansyah Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Banjarbaru, Terbaik Empat dr Raden Mas Nr Haryono Novianto asal RDUD Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah Laut dan Terbaik Lima Sari Kartika dari RSUD Ulin Banjarmasin. Humasprov – Mc Kalsel / Fuz