Data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia menunjukkan, pengguna internet di Indonesia mencapai 132 juta jiwa, dari total penduduk Indonesia sebanyak 250 juta jiwa. Dengan kata lain, lebih dari separuh warga Indonesia memanfaatkan internet dalam kesehariannya. Kondisi inilah yang dimanfaatkan kelompok – kelompok radikal termasuk kelompok pro ISIS di Indonesia, untuk menyebarkan ajarannya melalui dunia maya. Tak salah, jika kemudian terdata 600 pemuda Indonesia terhasut mengikuti ISIS, dengan berangkat ke Suriah selama tahun 2016 lalu.
Dengan alasan ini pulalah, maka Badan Nasional Penanggulangan Terorisme – BNPT RI mulai menggelar pelatihan Duta Damai Dunia Maya, sejak tahun 2016 lalu. Hingga September 2017, tercatat 9 kota menjadi lokasi pelatihan Duta Damai Dunia Maya, dan kota Banjarmasin menjadi kota kesembilan itu. Pelatihan Duta Damai Dunia Maya di Banjarmasin ini, digelar di salah satu hotel berbintang kawasan jalan Ahmad Yani, dari 11- 14 September 2017.
Kepada wartawan, kasubdit kontra propaganda Badan Nasional Penanggulangan Terorisme – BNPT RI – Sujatmiko menjelaskan, Banjarmasin terpilih sebagai kota kesembilan, karena keaktifan dan antusiasme netizennya yang lebih tinggi terhadap kegiatan ini, dibanding kota lainnya di regional Kalimantan. Mengingat melalui pelatihan ini, para netizen yang terlibat, dapat menularkan propaganda positif melalui akun miliknya di dunia maya. Tujuannya untuk menangkal paham radikalisme yang banyak bermunculan di dunia maya, termasuk dari kelompok pro ISIS.
Pelatihan selama 4 hari ini, diikuti 60 netizen se Kalimantan Selatan, dengan rata – rata usia 20 hingga 30 tahun. Dimana 30 diantaranya merupakan blogger, 20 orang desain komunikasi visual dan 10 orang programmer IT. Para netizen ini diharapkan dapat membuat postingan atau meme, bernada propaganda positif.(RIW/RDM)