Lembaga Advokasi dan Aksi Mahasiswa (LA2M) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin akan mengirim 40 orang mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sapala, Kecamatan Paminggir, Kabupaten Hulu Sungai Utara selama 12 hari terhitung dari tanggal 13 s/d 24 Agustus 2017 mendatang.
Dengan mengangkat tema “ Aksi Nyata Dedikasi yang beRintegrasi pada prOgram bIna Desa (Android)” 40 orang mahasiswa ini akan dilepas langsung oleh Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor.
Rektor ULM Banjarmasin, H. Sutarto Hadi mengatakan 40 orang mahasiswa ini disana nantinya akan melakukan penghijauan kembali daerah-daerah yang gundul, pembinaan kepada masyarakat, serta menyebarkan bibit ikan air tawar yang merupakan bantuan dari Balai Budidaya Ikan Air Tawar.
“Kegiatan ini juga memiliki kontribusi balik bagi mahasiswa, saat mereka terjun langsung ke masyarakat di pedesaan hal ini juga bisa menjadi pembinaan karakter bagi mahasiswa itu sendiri” jelasnya usai acara pelepasan mahasiswa LA2M ULM Kalsel untuk mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat di Aula Rektorat ULM Banjarmasin, Kamis (10/8).
Lebih jauh Sutarto mengatakan, salah satu yang menjadi kelemahan lulusan ULM saat ini adalah daya tahan mahasiswa jika mereka bekerja di tempat terpencil atau di desa, Dirinya juga mengaku mendapatkan keluhan dari beberapa perusahaan yang menyatakan kurangnya daya tahan alumni ULM saat bekerja di daerah terpencil.
“Kegiatan seperti ini perlu terus digalakan agar daya tahan mahasiswa untuk bekerja atau tinggal dilokasi yang jauh dengan fasilitas yang terbatas bisa semakin bagus dan semakin kuat, dengan kegiatan seperti ini juga bisa melatih daya tahan mereka berinteraksi dengan masyarakat di desa” terangnya.
Sutarto juga mengungkapkan bahwasanya kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya, dan kegiatan kali ini merupakan yang kedelapan kalinya dilaksanakan oleh LA2M. Disamping itu juga ada kegiatan Kuliah Kerja Nayata (KKN) kebangsaan atau tematik yang merupakan bagian dari pembinaan karakter mahasiswa ULM walaupun saat ini KKN sifatnya hanya opsional atau tidak wajib.
Kedepan dirinya ingin mendorong mahasiswanya untuk bisa mengikuti kegiatan-kegiatan yang terjun langsung ke masyarakat. “Mahasiswa harus terjun ke masyarakat, sedangkan universitas jangan hanya menjadi menara gading tetapi jadilah seperti menara air yang memberikan manfaat banyak kepada masyarakat di daerah terpencil” tuturnya.
Sutarto menganggap, ke-40 orang mahasiswa yang memilih kegiatan ini merupakan pilihan yang tepat dalam pembinaan karakter mereka. Dirinya berharap dimasyarakat mereka bisa menjaga nama baik almamater, kemudian bisa menunjukan mahasiswa ULM benar-benar bisa berinteraksi dengan masyarakat, dekat dengan masyarakat, serta memberikan sumbangsih baik pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat didaerah terpencil. MC Kalsel/Jml