Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan kembali merilis pertumbuhan industri manufaktur Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2017, Banjarbaru, Selasa (1/8).
Kepala BPS Provinsi Kalsel, Diah Utami mengatakan pada periode April s/d Juni atau triwulan II tahun 2017, produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) Provinsi Kalsel mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,02 persen dibanding produksi industri triwulan I tahun 2017 lalu.
“Pertumbuhan negatif produksi di Kalimantan Selatan tersebut disebabkan oleh dua kelompok industri manufaktur besar dan sedang, yaitu industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,26 persen serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,15 persen” ucap Diah.
Sedangkan kelompok industri manufaktur besar dan sedang yang mengalami pertumbuhan positif lanjut Diyah, yaitu industri kayu, barang dari kayu, dan gabus (tidak termasuk furnitur) serta barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,03 persen, dan industri karet barang dari karet/plastik (KBLI-22) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,25 persen.
“Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, maka industri manufaktur besar dan sedang di Kalsel pada triwulan II 2017 mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,36 persen” jelasnya.
Menurutnya pertumbuhan positif tersebut didukung oleh empat kelompok industri yakni industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,76 persen, kelompok industri kayu barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur), barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI-16) mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,39 persen.
Industri kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,29 persen dan industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI-22) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,83 persen
Sementara itu terkait dengan pertumbuhan industri manufaktur mikro (kecil), Kepala BPS Diah Utami mengungkapkan pada tirwulan II tahun 2017 dibandingkan dengan triwulan I 2017 lalu produksi industri manufaktur mikro di Kalsel (q-to-q) mengalami pertumbuhan positif sebesar 6,21 persen.
Hal ini disumbangkan oleh enam kelompok utama yaitu pakaian jadi (KBLI-14) tumbuhan positif sebesar 22,42 persen, industri kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) tumbuh positif sebesar 24,359 persen, industri barang galian bukan logam (KBLI-23) tumbuh positif sebesar 23,82 persen, industri pengolahan lainnya (KBLI-32) tumbuh positif sebesar 16,80 persen, industri makanan (KBLI-10) tumbuh positif sebesar 13,60 persen, dan industri farmasi, produk obat kimia serta obat tradisional (KBLI-21) tumbuh positif sebesar 12,88 persen. MC Kalsel/Jml