Sesepuh Keluarga Adipati Danuraja, Hj. Syahrizada Subardjo
Keluarga Besar Keturunan Datu Kabul/Datu 10 Zuriat Raden Adipati Danu Radja (Anang Zainal Abidin) mengikuti Halal bi Halal sebagai sarana silaturahmi dan terkumpulnya seluruh keluarga satu keturunan Datu Kabul yang dilaksanakan di G-Sign Hotel Banjarmasin, Sabtu (22/7).
Momen Halal bi Halal perdana ini dimanfaatkan oleh Sesepuh Keluarga Adipati Danuraja, Hj. Syahrizada Subardjo, membacakan sejarah singkat sosok Datu Kabul dalam sambutannya sebagai keturunan tertua dalam keluarga tersebut.
Hj. Syahrizada Subardjo, Isteri dariĀ Subarjo Sosroroyo, Gubernur Kalsel tahun 1970-1980 itu mengawali sambutannya dengan ucapan terima kasih serta selamat datang kepada para tamu dan undangan Halal bi Halal keluarga zuriatĀ Raden Adipati Danu Radja.
Kemudian disampaikan pula maksud diselenggarakannya Halal bi Halal ini, bahwa hasrat untuk menyelenggarakan acara Halal biHalal ini semua tak didorong keinginan untuk menghimpun dan mendekatkan kembali hubungan kekeluargaan diantara kita khususnya zuriat cucu Datu Qabul Datuk Abdul Karim Datuk Zainal Abidin.
Sejarah yang disampaikan berdasarkan kutipan buku Sejarah Banjar yang resmi diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Disebutkan, Banua lima atau sekarang orang menyebut Banua Enam merupakan sebuah provinsi dari Kerajaan Banjar yang meliputi meliputi daerah Amuntai, Alabio, Sungai Banar, Kelua dan Negara yang diperintah oleh seorang yang berpangkat Adipati, saat itu dijabat Raden Adipati Danuraja (Zainal Abidin).
Ayah Adipati Danuraja adalah seorang kelahiran dan penduduk asli Amuntai yang bernama Abdul Karim (Kiai Ngabe Djajanegara).
Karena jasa-jasanya kepada kerajaan, Abdul Karim (orang tua Adipati Danuraja) diberi jabatan sebagai pemimpin di Banua Lima dengan gelar Kiai Ngabedjajah Negara, beristerikan dengan salah satu seorang saudara perempuan dari Nyai Ratu Kumala Sari (permaisuri Sultan Adam), yakni Ratu Kusuma Negara.
Adapun orang tua Abdul Karim (Kiai Ngabedjaja Negara) adalah Datu Qabul yang termasuk di dalam para Datu Sepuluh (10).
Perkawinan Abdul Karim (Kiai Ngabedjaja Negara) dengan ipar Sultan Adam (Ratu Kusuma Negara). Lahirlah seorang Putra yang diberi nama Zainal Abidin yang kemudian diberi gelar Kiai Temenggung.
Sampai sekarang, keturunan zuriat Datu Qabul telah menyebar di Provinsi Kalimantan Selatan dan di luar pulau Kalimantan.
Semoga dengan cuplikan sejarah singkat tersebut membuat kalangan keluarga dan zuriat Datu Qabul menjadi tahu asal-usulnya, sehingga pada hari ini diadakan acara Halal bi Halal, sekaligus untuk menyambung dan merekatkan kembali hubungan silaturahmi diantara kita semua. Mc Kalsel / Fuz