Materi Gerakan Nasional Revolusi Mental

Asisten Pendidikan Menengah dan Kejuruan, Raden Wijaya Kusuma Wardhana dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) menyampaikan paparan materi tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental dalam acara Kegiatan Sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Melalui Media Sosial Bersama Pelajar dan Netizen Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (20/7) di Hotel Rattan In Banjarmasin. MC Kalsel/ Scw

Revolusi di jaman kemerdekaan adalah sebuah perjuangan fisik, perang melawan penjajah dan sekutunya, untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kini, 70 tahun setelah bangsa kita merdeka, sesungguhnya perjuangan itu belum, dan tak akan pernah berakhir. Kita semua masih harus melakukan revolusi, namun dalam arti yang berbeda. Bukan lagi mengangkat senjata, tapi membangun jiwa bangsa. Membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Kenapa membangun jiwa bangsa yang merdeka itu penting ? Membangun jalan, irigasi, pelabuhan, bandara, atau pembangkit energi juga penting. Namun seperti kata Bung Karno, membangun suatu negara, tak hanya sekadar pembangunan fisik yang sifatnya material, namun sesungguhnya membangun jiwa bangsa. Ya, dengan kata lain, modal utama membangun suatu negara, adalah membangun jiwa bangsa.

Inilah ide dasar dari digaungkannya kembali gerakan revolusi mental oleh Presiden Joko Widodo. Jiwa bangsa yang terpenting adalah jiwa merdeka, jiwa kebebasan untuk meraih kemajuan. Jiwa merdeka disebut Presiden Jokowi sebagai positivisme. Gerakan revolusi mental semakin relevan bagi bangsa Indonesia yang saat ini tengah menghadapi tiga problem pokok bangsa yaitu merosotnya wibawa negara, merebaknya intoleransi, dan terakhir melemahnya sendi-sendi perekonomian Nasional.

Maka dari itu dalam kehidupan sehari-hari perlu praktek revolusi mental yaitu menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong.

Dengan didasari oleh semangat integritas, etos kerja dan gotong royong, maka diperlukan adanya suatu gerakan melalui media baru bukan konvensional (media massa mainstream), yaitu melalui media sosial yang mulai dibangun dari tingkatan sekolah sampai pada pegiat/relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dimana nilai-nilai revolusi mental melalui #AYOBERUBAH dapat menjadi trending topic, di viralkan dan menjadi contoh baik dalam menginformasikan berbagai hal terkait Melayani, Bersih, Tertib, Mandiri dan Bersatu.

Menanamkan, memupuk dan mengedukasi generasi muda Indonesia menjadikan revolusi mental, dengan Gerakan Indonesia Melayani, Bersih, Tertib, Mandiri dan Bersatu menjadi trending topic di media sosial dan ikut serta dalam Lomba GNRM melalui media sosial. Aksi gerakan nasional  revolusi mental dapat dimulai dari dalam diri sendiri, keluarga, dan kemudiaan lingkungan. MC Kalsel/ Scw

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan