Disamping harus mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain, pembangunan olahraga di Indonesia masih perlu peningkatan dan pengembangan yang lebih lanjut, olahraga di Indonesia juga masih memiliki kendala dalam hal pembinaan, yakni sistem pembinaan yang masih belum optimal dan belum terarah dengan baik.
Hal ini tertuang dalam sambutan tertulis Gubernur Kalimantan Selatan yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Selatan, Abdul Haris Makkie pada pembukaan Rapat Koordinasi Pengumpulan Data Informasi Bidang Keolahragaan se-Kalsel, di Aula Saraba Sanggam, Banjarmasin, Kamis (13/4).
Menurutnya hal ini disebabkan masih kurangnya keterpaduan dan kesinambungan penyusunan pendidikan jasmani dan olahraga, serta pelaksanaan operasionalnya. Sebagai salah satu indikatornya adalah masih belum adanya sistem rekruitmen calon atlet dalam pemilihan cabang olahraga yang tepat.
“Dengan pengumpulan dan inventarisir data atlet muda berprestasi ini, nantinya dapat menjadi acuan bagi stake holder terkait dalam upaya pembinaan dan regenerasi atlet-atlet di Kalsel” ungkapnya.
Berkaitan dengan keinginan Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor agar Kalsel menjadi tuan rumah pada Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2024 mendatang, Haris mengatakan di perlukan persiapan yang matang baik dari sisi sarana dan prasarana, maupun pembinaan terhadap atlet-atlet muda, sehingga mereka siap untuk mengikuti event tersebut.
“Saya berharap kepada seluruh stake holder terkait dan insan olahraga di Kalsel agar mempersiapkan diri masing-masing untuk menjadi tuan rumah yang baik”. MC Kalsel/Jml