Rapat paripurna tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) oleh Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor, dilaksanakan di Aula DPRD Prov. Kalsel Selasa(21/3).
Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor dalam laporannya menyatakan tentang pendapatan asli daerah yang memberi kontribusi pendapatan untuk APBD tahun 2016 sebesar 2,49 Triliun Rupiah atau 47,90% sedangkan realisasi dana perimbangan memberikan kontribusi sebesar 2,67 Triliun Rupiah atau 51,30%. Kontribusi lain lain pendapatan daerah untuk APBD tahun 2016 sebesar 41,2 Milyar Rupiah atau 0,79%.
Realisasi masing masing pos penerimaan APBD tahun 2016 adalah dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu pos pajak daerah, pos retribusi daerah, pos hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, pos lain lain pendapatan daerah yang sah, kemudian dana perimbangan yaitu bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum, dana alokasi khusus
serta lain lain pendapatan daerah yang sah.
Melalui kerjasama yang baik dengan DPRD, Pemerintah Provinsi Kalimantan selatan dapat melanjutkan program kegiatan dan agenda pemerintahan dengan hasil yang cukup memuaskan. Penyusunan RPJMD 2016-2021 dapat diselesaikan sebelum 6 bulan. Provinsi Kalimantan Selatan termasuk yang lebih cepat dalam penyelesaian RPJMD dari Provinsi Jambi, Prov.Sumbar, Kep. Riau, Bengkulu, Sulteng, dan Sultra .
Provinsi Kalimantan Selatan sepanjang tahun 2016 menerima penghargaan yaitu Anugerah Nawacita legislasi, penghargaan Prov peduli hak asasi manusia, Inagara Award dan Penghargaan inovasi layanan publik. Penghargaan tersebut merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mampu membangun daerah secara lebih maju dan baik. Nilai impor pada tahun 2016 mencapai 0,938 Milyar US Dolar atau turun 32,42% dibanding nilai impor tahun 2015 yang mencapai 1,39 Milyar US Dolar. Dengan demikian neraca perdagangan Januari -Desember 2016 surplus sebesar 4,37 Milyar US Dolar. Lebih besar dibandingkan dengan Januari- Desember 2015.
Keberhasilan pembangunan pada tahun 2016 yaitu pembangunan dibidang ketahanan pangan yang mengalami kenaikan dari 2,14 juta ton pada tahun 2015 menjadi 2,35 juta ton pada tahun 2016, pembangunan infrastruktur dan bidang perindustrian.
Sementara itu beberapa hal yang menjadi agenda prioritas untuk segera ditanggulangi yaitu masih tingginya usia kawin muda, angka kematian bayi dan ibu melahirkan yang belum turun secara maksimal, pada bidang peternakan dan permasalahan terkait dengan lingkungan “. ucap Gubernur Kalsel dalam pidatonya. Mc Kalsel/Rns