Perkembangan Ekspor dan Impor Kalsel Desember 2016

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan DiyahUtami (tengah) menjelaskan mengenai Perkembangan Ekspor dan Impor Kalsel Desember 2016 pada acara jumpa pers di Aula BPS Kalsel, Banjarbaru, Kamis (1/2). MC Kalsel/tgh

Nilai ekspor melalui pelabuhan di Kalimantan Selatan pada bulan Desember 2016 mencapai US$692,00 juta atau naik 16,22 persen dibanding ekspor bulan November 2016 yang mencapai US$ 594,56 juta atau naik 78,61 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan Desember 2015 yang mencapai US$ 386,87 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan Diyah Utami pada acara jumpa pers di Aula BPS Kalsel, Banjarbaru, Kamis (1/2).Mengatakan komoditi utama penyumbang ekspor terbesar Kalsel bulan Desember 2016 berdasarkan kode Harmnized System (HS) 2 dijit adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai US$ 530,21 juta diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) dengan nilai US$ 129,90 juta dan kelompok kayu, barang dari kayu (HS 44) dengan nilai US$ 20,18 juta.

“Negara tujuan utama ekspor Kalimantan Selatan bulan Desember 2016 adalah Tiongkok dengan nilai US$ 251,90 juta, India dengan nilai US$ 115,32 juta dan Jepang dengan nilai US$ 87,63 juta” ujar Diyah.

Sedangkan untuk nilai impor Kalimantan Selatan bulan Desember 2016 sebesar US$ 81,46 juta atau turun 23,30 persen dibanding impor bulan November 2016 yang mencapai US$ 106,21 juta, dan jika dibandingkan dengan nilai impor bulan Desember 2015 turun sebesar 28,00 persen yang saat itu nilainya mencapai US$ 113,15 juta.

Diyah juga mengatakan komoditi utama impor Kalimantan Selatan bulan Desember 2016 berdasarkan kode Harmonized System (HS) 2 dijit terdiri dari kelompok bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai US$ 73,15 juta, kelompok mesin-mesin/peralatan mekanik (HS 84) dengan nilai US$ 2,11 juta dan kelompok kapal laut (HS 89) dengan nilai US$ 4,30 juta.

“Negara Utama pemasok produk impor Kalimantan Selatan bulan Desember 2016 adalah Singapore dengan nilai US$ 47,58 juta, Malaysia dengan nilai US$ 27,07 dan Tiongkok dengan nilai US$ 5,01 juta” pungkasnya. (tgh)

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan