Jelang Idulfitri, persediaan ikan laut di Banjarmasin masih tercukupi dengan harga lumayan stabil, meskipun permintaan dari pedagang meningkat.
Kepala Pelabuhan Perikanan Banjarmasin, Nurbani Yusuf, mengatakan persediaan ikan berasal dari kapal pengangkut dalam daerah, yakni perbatasan Kalsel dan Jawa Timur, yang setiap harinya dua kapal bersandar dengan total angkutan 50 hingga 60 ton.
“Selain itu juga ada yang berasal dari mobil pengangkut central penangkapan, sehari itu masuk sekitar lima sampai enam mobil dengan rata-rata satu mobil angkut 1,2 ton total keseluruhan tujuh ton,” kata Nurbani, Banjarmasin, Kamis (28/4/2022).
Selain kapal dan mobil pengangkut, persediaan ikan juga berasal dari cold storage yang dikelola oleh pelaku usaha, dengan total mencapai 20 sampai 30 ton sehingga bisa bertahan hingga enam bulan kedepan.
“Ikan tersebut diawetkan dengan pembekuan sehingga aman untuk dikonsumsi masyarakat,” ucap Nurbani.
Dikatakan Nurbani, walaupun permintaan meningkat tetapi harga ikan cenderung stabil tidak ada kenaikan harga. Untuk ikan layang pendek Rp27 ribu sampai Rp28 ribu per kilogram dan ikan layang panjang dengan harga Rp27 ribu per kilogram.
“Paling banyak diminati masyarakat yaitu ikan kembung atau peda dengan harga Rp22 ribu perkilonya,” tambah Nurbani.
Untuk harga tersebut dijelaskan Nurbani menyesuaikan dengan kondisi dan persediaan saat ini, dan diperkirakan hingga lebaran nanti harga tersebut tidak akan melenceng jauh.
“Total keseluruhan untuk stok ikan yang kita punya sampai lebaran nanti sebanyak 170 sampai 200 ton ikan laut,” ujar Nurbani.
Nurbani pun mengatakan, terjadi peningkatan pembeli hingga 20 persen, walaupun masyarakat kalsel lebih condong ke ikan air tawar, sementara ikan air laut hanya sebagai penunjang.
“Dengan adanya insiden pembakaran kapal nelayan Jateng beberapa waktu lalu, tidak berpengaruh terhadap tangkapan nelayan Kalsel, dan hingga saat ini masih aman,” kata Nurbani. MC Kalsel/Rns