Dinas Perdagangan (Disdag) Kalimantan Selatan (Kalsel) menjaga ketersediaan bahan pokok (bapok) jelang bulan Ramadan, agar tidak terjadi kenaikan melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Jadi, kita antisipasi supaya barang tetap tersedia, namun masalah harga tetap mengikuti mekanisme pasar,” kata Kepala Disdag Kalsel, Birhasani, Banjarmasin (25/2/2022).
Birhasani mengatakan, ketersediaan bahan pokok sangat penting mengingat secara global harga bahan pokok mengalami kenaikan, baik nasional maupun internasional.
“Beberapa komoditas ada yang harus didatangkan dari luar karena ketersediaan bahan baku dalam negeri terbatas mau tidak mau ikut terkena imbasnya harga internasional,” kata Birhasani.
Terkait harga kedelai yang mengalamai kenaikan di tingkat produsen nasional, Birhasani memastikan tidak berimbas pada produksi tahu dan tempe di Kalsel.
“Tidak ada yang khusus masalah kedelai pada umumnya adalah termasuk dalam pengawasan tertib niaga perdagangan, jadi tidak ada yang khusus bertugas mengawasi kedelai,” ucap Birhasani.
Birhasani menyebutkan, harga kedelai di tingkat pedagang eceran lokal Rp12 ribu per kilogram dan tidak ada kenaikan hingga sekarang.
“Kemungkinan kenaikan ada di tingkat produsen. Karena produsen membeli dalam jumlah banyak dan grosiran belinya ada kenaikan mencapai Rp11 ribu,” ujar Birhasani. MC Kalsel/scw