Nilai Potensi Kalsel, Disbunnak Dorong Pengembangan Wilsumbit Sapi

Suasana evaluasi SDGH Wilsumbit sapi potong, Banjarbaru, Jumat (17/12/2021). MC Kalsel/scw

Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki potensi besar untuk pembangunan peternakan sapi potong, didukung dengan sumber daya alam yang luas dan limbah pertanian serta perkebunan yang bisa dimanfaatkan secara optimal.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi, saat koordinasi dan evaluasi Pengelolaan Sumber Daya Genetik Hewan (SDGH) pada wilayah sumbet bibit (Wilsumbit) sapi potong, yang memiliki potensi cukup besar sebagai penghasil daging dan menjadi prioritas dalam pembangunan peternakan di Kalsel.

“Kapasitas tampung lahan potensial ternak sapi masih dapat dikembangkan sampai 1,7 juta ekor,” ujar Suparmi, Banjarbaru, Jumat (17/12/2021).

Suparmi menyebutkan, jumlah populasi sapi potong di Kalsel pada tahun 2020 sebesar 148.026 ekor atau 8,71 persen dari pemanfaatan potensi yang ada. Sehingga, peluang pengembangan ternak sapi potong di Kalsel masih bisa dilakukan hingga 1.551.974 ekor.

“Dari data populasi keseluruhan, Kabupaten Barito Kuala bukan merupakan populasi yang besar, urutan ke-tujuh di Kalsel,” ucap Suparmi.

Padahal, Barito Kuala (Batola) merupakan Wilsumbit sapi di Kalsel. Saat ini, Suparmi menyebutkan Batola fokus mengembangkan populasi sapi Bali, sesuai dengan aturan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

“Terkait hal ini kita dapat lihat komitmen Pemda Batola dalam mendukung pembangunan peternakan, khususnya pemurnian sapi Bali yang merupakan salah satu plasma nutfah Indonesia,” kata Suparmi.

Namun, lima tahun sejak ditetapkannya wilayah Kecamatan Wanaraya, Batola sebagai Wilsumbit sapi Bali oleh Kementerian Pertanian, Suparmi mengatakan perkembangan jumlah populasi dan mutu ternak tidak signifikan, bahkan cenderung menurun, sehingga diperlukan sinergi antara Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah untuk mengatasi hal tersebut.

“Untuk itu Disbunnak Kalsel melaksanakan rakor dan evaluasi ini, agar kita bersama dapat mengetahui masalah yang dihadapi di lapangan dalam pengelolaan SDGH di wilayah sumber bibit ini, dan memberikan masukan dan solusi untuk kemajuan Wilsumbit ini,” ujar Suparmi. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai