Dalam rangka program perbaikan gizi yang menitik beratkan pada upaya pencegahan dan penanggulangan masalah gizi balita. Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel mengadakan kegiatan Orientasi Penilaian Pertumbuhan Balita Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2021 di Banjarmasin.
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Muhammad Muslim mengatakan pemantauan pertumbuhan merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri penimbangan anak setiap bulan, pengisian Kartu Menuju Sehat dan menentukan status pertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan.
Menindaklanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan baik dengan konseling dan menindaklanjuti berupa kebijakan dan program di tingkat masyarakat, serta meningkatkan motivasi untuk memberdayakan keluarga.
“Jadi arah kebijakannya pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah preventif, promotif sesuai kondisi dan kebutuhan. Prioritas pembangunan kesehatan sesuai RPJMN Kesehatan 2020-2024 di antaranya yaitu percepatan penurunan kematian ibu dan stunting,” kata Muslim, Senin (11/10/2021).
Oleh karena itu, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2/2020 tentang Standar Antropometri Anak bahwa penggunaan indikator antropometri yang menambah indeks massa tubuh menurut umur untuk anak usia 0-60 bulan.
“Jadi standar antropometri anak digunakan sebagai penunjuk untuk mengidentifikasi anak-anak yang berisiko gagal tumbuh tanpa menunggu sampai anak menderita masalah gizi, serta sebagai dasar untuk mendukung kebijakan kesehatan dan dukungan publik terkait dengan pencegahan gangguan pertumbuhan,” ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan hasil pemantauan pertumbuhan balita Kalsel pada saat pandemi terjadi penurunan yang datang membawa anaknya ke posyandu dan dipantau melalui aplikasi EPPGBM 2021 pada bulan Februari, yang dilakukan penimbangan ada 82% dan Agustus ada 71% balita baik yang di posyandu atau dengan kunjungan rumah dari total 301.713 balita.
“Namun selain Februari dan Agustus berkisar 30 sampai 40% saja yang dilakukan pemantauan pertumbuhan,” ungkapnya.
Ia berharap kedepannya capaian pemantauan pertumbuhan balita dapat meningkat dan mampu memberikan kesadaran bagi masyarakat akan pentingnya pemantauan pertumbuhan agar masalah-masalah gizi cepat diketahui.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kalsel, Nurul Ahdani menambahkan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan keterampilan petugas dalam melaksanakan pemantauan pertumbuhan balita sesuai dengan pedomannya.
Sedangkan tujuan khusus yaitu petugas mampu menerapkan konsep pemantauan pertumbuhan balita. Petugas mampu menghitung umur, penimbangan berat badan, pengukuran panjang dan tinggi badan serta mehitung indeks masa tubuh. Petugas mampu melakukan penilaian status pertumbuhan balita, mampu melakukan penilaian status pertumbuhan balita dan mampu menentukan tindak lanjut dari hasil status gizi balita.
Kegiatan ini diikuti 30 peserta terdiri atas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Kalsel dan putugas puskesmas. MC Kalsel/tgh