Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN) di Kalimantan Selatan mampu menghasilkan 5.114 ekor pedet (anak sapi) yang setara dengan Rp40.912.000.000,00 di triwulan pertama tahun 2021 ini.
“Untuk Tahun 2021 program SIKOMANDAN di Kalimantan Selatan berdasarkan alokasi dana yang tersedia, sebanyak 27.000 akseptor, dan capaian dari bulan Januari sampai Maret akseptor sebanyak 7.711 ekor, ternak yang bunting sebanyak 7.188 ekor dengan angka kelahiran ternak sebanyak 5.114 ekor,” kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalimantan Selatan, Suparmi, Banjarbaru, Senin (19/4/2021).
Dijelaskan Suparmi, SIKOMANDAN merupakan program strategis nasional yang sejalan dengan program prioritas Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, sebagai upaya meningkatkan populasi sapi dan kerbau dalam rangka percepatan swasembada daging.
Program tersebut merupakan lanjutan dari Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting ( Upsus Siwab) yang telah dilaksanakan sejak tahun 2017 sampai 2019 sebelum berubah menjadi program SIKOMANDAN di tahun 2020 lalu.
“Dari kedua program (2020) tersebut Provinsi Kalimantan Selatan mampu menghasilkan pedet hasil kawin suntik atau inseminasi buatan (IB) rata-rata setiap tahun sebanyak 20.000 ekor, baik sapi Bali , peranakan ongol /PO maupun sapi eksotik (limosin dan simental) dengan harga jual pedet usia emas (enam bulan) rata-rata Rp8.000.000,00. maka rata-rata setiap tahun akan menghasilkan nilai jual Rp160.000.000.000,00,” kata Suparmi.
Melalui SIKOMANDAN, Suparmi berharap produksi sapi di Kalsel semakin banyak dan mampu mencukupi kebutuhan, selain juga berdampak pada peningkatan pendapatan peternak.
“Nilai pendapatan peternak akan terus bertambah seiring pertambahan umur dan berat badan sapi pada saat dijual pada umur siap potong atau bakalan,” ujar Suparmi. MC Kalsel/scw