Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan berupaya memotivasi lahirnya eksportir baru melalui serangkaian bimbingan dan konsultasi terkait perizinan dan peluang pasar internasional.
Kemudian, pelayanan yang cepat dan nyaman dalam pemenuhan dokumen bagi pengusaha juga diberikan untuk mendorong potensi ekspor.
Menyikapi nilai ekspor yang turun pada bulan Februari kemarin, Kepala Disdag Kalsel, Birhasani menyebutkan hal itu disebabkan oleh kerusakan sejumlah sarana prasarana pascabanjir.
“Nilai ekspor di Kalsel pada bulan Februari menurun akibat dampak terjadinya kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana banjir di Banua,” kata Birhasani, Banjarmasin, Senin (5/4/2021).
Dikatakan Birhasani, Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar dan Tanah merupakan sentra eksportir di Kalsel. Sehingga, kerusakan infrastruktur berdampak pada melambatnya distribusi yang mempengaruhi turunnya nilai ekspor.
Pemerintah, lanjut Birhasani, berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan perbaikan infrastruktur yang sebagian ditargetkan selesai pada bulan April mendatang.
“Dengan demikian, bulan depan diharapkan arus transportasi angkutan barang bisa kembali normal sehingga ekspor Kalsel mengalami peningkatan,” ucap Birhasani.
Secara kuantitas, Birhasani menyebutkan komoditas yang mengalami penurunan adalah karet alam yang pada Januari memiliki nilai ekspor 11.984.851 USD menjadi 11.148.623 USD di Februari atau turun 6,98 persen. Begitupun dengan kelapa sawit, dari 100.849.547 USD menjadi 59.839.975 USD, turun drastis 40,66 persen dari Januari ke Februari.
Sedangkan di sisi lain, kelompok bahan bakar mineral mampu mendominasi komoditas ekspor Kalsel dengan nilai 419,09 juta USD.
“Untuk sawit penyebabnya tentu bukan semata hambatan infrastruktur yang rusak akibat banjir saja, namun juga disebabkan permintaan pasar internasional yang turun dan harganya yang bergejolak di pasar dunia,” jelas Birhasani.
Sementara itu, Tiongkok, Malaysia, India, Jepang dan Filipina masih menjadi negara tujuan ekspor utama Kalsel di bulan Februari 2021.
“Nilai ekspor ke lima negara tujuan utama pada bulan Februari 2021 mencapai 429,11 USD juta yang turun sebesar 2,99 persen dibandingkan nilai total ke lima negara tersebut pada bulan Januari 2021 yang mencapai 442,35 juta USD,” kata Birhasani. MCKalsel/scw