Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor perdagangan menuntut kesadaran masyarakat, tidak terkecuali di Kalimantan Selatan untuk bangga dengan produk bangsa, yang ditunjukan dengan pemakaian produk lokal atau dalam negeri.
“Dengan kita menggunakan produk dalam negeri, maka industri dalam negeri akan bergerak, terus berproduksi, permintaan menjadi tinggi, serapan tenaga kerja juga meningkat, yang tentunya pendapatan masyarakat juga membaik, dan daya beli pun meningkat sehingga omset perdagangan menjadi positif,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel, di Banjarmasin, Selasa (2/3/2021).
Selain itu, kata Birhasani, hilirisasi industri juga mesti di dorong untuk bangkit, tidak terbatas pada penyediaan bahan baku atau bahan mentah saja.
“Karenanya, investasi yang sudah ada harus di dorong segera hilirisasi ke produk jadi, dari karet berupa SIR menjadi produk jadi ban, dan produk olahan lainnya, sawit mentah hingga menjadi minyak goreng, kosmetik, dan lain-lain,” kata Birhasani.
Kemudian, ekspor Kalsel yang saat ini 80 persen lebih berupa bahan mentah dan setengah jadi, juga harus segera beralih ke produk jadi, agar nilai ekspor menjadi jauh lebih tinggi.
“Tentunya, ini memang memerlukan waktu dan kerja sama pemerintah daerah dengan para investor,” kata Birhasani.
Oleh karena itu, Birhasani kembali menekankan investasi ke depan harus berorientasi sampai ke hilir, tidak berhenti di hulu saja.
“Semuanya wajib dimulai dari sekarang. Pelaku usaha harus berani masuk ke pasar nasional bahkan internasional,” ujar Birhasani. MC Kalsel/scw