Pemerintah Kabupaten Batola meningkatkan perekonomian masyarakat melalui inovasi teknologi berbasis pertanian. Hal ini sesuai dengan amanat Permendesa PDTT No. 5/2015 tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP).
RKPK di Batola sendiri meliputi beberapa kawasan yaitu Pertanian Tanaman Pangan di kecamatan Anjir Pasar dari 2016-2020 dan akan dilanjutkan di 2021-2025, kawasan tersebut merupakan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) serta Agrowisata di kecamatan Marabahan tahun 2019-2023 mendatang yang merupakan Non-KPPN.
“PKP Agrowisata sudah memiliki SK Bupati tentang Penetapan Kawasan Agrowisata, Perbup tentang kawasan Agrowisata dan SK Bupati tentang TKPKP Agrowisata. Agrowisata Kecamatan Marabahan mencakup beberapa Desa yaitu, Desa Antar Baru, Antar Raya, Karya Maju dan Sido Makmur,” ujar Kepala Bidang Sosial dan Budaya Bappeda Kabupaten Batola, Sugimin, Banjarbaru, Kamis (19/11/2020).
Dalam pemaparan materi, Sugimin menuturkan dukungan APBD yang diberikan pemerintah Provinsi yaitu pembangunan jalan poros 3 desa, pembangunan spot selfie, ikon kawasan, menyebarkan informasi terkait agrowisata di Marabahan serta bantuan bibit buah dan tanaman hias.
Sedangkan untuk revitalisasi RKPK 2021-2025 pada pengembangan kawasan di pertanian tanaman pangan Kecamatan Anjir Pasar, Batola bertujuan mengoptimalisasi produktivitas pertanian melalui peningkatan sarana dan prasarana, serta mewujudkan peningkatan kapasitas SDM dan lembaga.
“Untuk sasarannya sendiri guna mewujudkan sistem prasarana yang memadai, sistem pertanian yang produktif dan diversifikasi, lalu mewujudkan peningkatan kapasitas masyarakat dalam hal pengelolaan pertanian dari hulu-hilir serta kelembangaan dan edukasi agro,” jelasnya.
Untuk matrik kegiatan 2021-2025 APBDesa dengan peningkatan jalan usaha Tani, pembuatan Siring Beton, pembuatan SPT, pembangunan sarana pendidikan PAUD, pembangunan gudang pupuk, penguatan Modal Badan Usaha Milik Antar Desa (BUMADes) Bersama dan Studi Komparatif.
“Sedangkan matrik kegiatan 2021-2025 APBD Kabupaten menginventarisasi dan perencanaan jalan usaha tani, sistem pintu air, revitalisasi jembatan poros desa, inventalisasi dan perencanaan sistem irigasi, pembangunan dan revitalisasi saluran irigasi, revitalisasi pabrik penggilingan padi danpembangunan bengkel perawatan alsintan,” paparnya.
Tak hanya itu, nanti juga akan ada subsidi benih unggul padi, pendampingan akses pasar, pembentukan kelompok pengelola sarana prasarana pertanian dan pemasaran, Bimtek lelompok, pelatihan pembuatan pakan ternak dan pendistribusian bibit ternak itik.
Selain itu, APBD Provinsi melakukan pendampingan pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman), pendampingan akses pasar, pinjam pakai Combine Havester, monitoring dan evaluasi program, pengawasan peredaran barang dan jasa, sosialisasi kewirausahaan dan pembangunan sarana prasarana.
“Kemudian bantuan modal, peningkatan kapasitas SDM Bumdesa Bersama, peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM serta fasilitas kerjasama dan kemitraan. Hal ini dapat membantu promosi Prukades (pembuatan video, website, event nasional dan internasional) serta menyediakan sarana produksi peternakan,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh