Guna mempercepat penanganan Covid-19 di Banua, Pemerintah Provinsi Kalimantan selatan bersiap menambah dua gedung karantina baru. Sebelumnya, gedung Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) II milik Pemprov Kalsel telah difungsikan menjadi tempat karantina pasien Covid-19.
“Situasi saat ini di Ambulung (BPSDMD) berkapasitas 160 orang dengan jumlah pasien yang berada disana berjumlah 108 orang dan Bapelkes berkapasitas 84 orang dan sudah terisi 79 orang. Sebentar lagi akan dikembangkan di BPSDMD Panglima Batur dan kemungkinan asrama haji juga akan dijadikan sebagai tempat karantina,” ujar Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, Akhmad Yani, Banjarmasin, Rabu (3/6/2020).
BPSDMD I (Panglima Batur) memiliki kapasitas 240 orang dan akan difungsikan jika kedua gedung sebelumnya telah terisi penuh.
“Kapasitas Panglima Batur (BPSDMD I) dapat diisi 240 orang dan ini masih dipersiapkan. Nanti kalau Ambulung (BPSDMD II) dan Bapelkes sudah penuh maka akan ditempatkan di Panglima Batur,” ucap Yani.
Sedangkan untuk asrama haji, dikatakan Yani akan ditindaklanjuti oleh Gugus Tugas Provinsi, mengingat sebelumnya masih dipersiapkan untuk calon jemaah haji tahun 2020.
“Dengan keluarnya pernyataan Menteri Agama bahwa keberangkatan haji dibatalkan, maka sekarang asrama haji menjadi pilihan untuk tempat karantina, mungkin nanti akan di tindaklanjuti oleh gugus tugas provinsi,” kata Yani.
Sebelumnya, gedung karantina difungsikan untuk menampung Orang Dalam Pemantauan (ODP). Namun, seiring dengan perkembangan kasus, gedung tersebut kini difokuskan untuk karantina Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 di Kalsel.
“Jadi kabupaten/kota yang OTGnya positif itu bisa dikirim ke tempat karantina provinsi, kecuali karantina kabupaten/kota bisa mengawasi lebih baik, tapi kebijakan Gugus Tugas Provinsi sebenarnya adalah kalau OTG itu diminta untuk dikirim ke tempat karantina provinsi,” kata Yani. MC Kalsel/scw