Upaya pemerintah untuk memutus rantai penularan Covid-19 dengan meminta masyarakat untuk berdiam diri di rumah dan melakukan physical distancing maupun social distancing tentu berpengaruh pada melambatnya roda perekonomian, termasuk bagi pelaku UMKM sektor makanan dan minuman.
“Para pelaku usaha restoran, kedai kopi dan sebagainya itu sudah mengalami penurunan penjualan kurang lebih 70 persen semenjak adanya informasi Covid-19 di Banjarmasin ditambah imbauan pemerintah untuk memberlakukan social distancing,” ujar Ketua HIPMI Kabupaten Banjar, Putra Qomalludin Attar, Banjarbaru, Kamis (16/4/2020).
Kondisi seperti itu, lanjut Qomal, belum pernah terjadi sebelumnya sehingga mengharuskan pelaku usaha berpikir keras agar bisa bertahan.
“Lebih baik fokus pada online food delivery guna memudahkan pelanggan untuk tetap bisa memesan makanan, kondisi saat ini tidak memperbolehkan orang untuk berkerumun atau kumpul-kumpul, hanya penjualan online yang dapat membantu,” ucap Qomal.
Qomal berharap pemerintah bisa menahan kenaikan harga bahan baku agar produksi tetap bisa berjalan. Dia juga meminta agar pemerintah bisa memberikan bantuan seperti penyemprot disinfektan dan pengukur suhu tubuh kepada restoran dan usaha sejenis.
“Kami juga ingin mengajak pelaku bisnis untuk berpikir jangka panjang agar usaha tetap tumbuh setelah Covid-19 selesai,” tutup Qomal. MC Kalsel/scw