FGD ke 5 penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Pegunungan Meratus yang dilaksanakan di ruang rapat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (2/12/2019).
Pada FGD tersebut Guru Besar Fakultas Kehutan ULM, Prof. Dr. Ir. H. Syarifuddin Kadir, M. Si menyampaikan paparan mengenai perumusan rekomendasi dan integrasi RTR KSP kawasan pegunungan meratus Prov. Kalsel.
“Dalam rekomendasi yang sudah disusun oleh tim bersama dengan SKPD terkait serta organisasi terkait pada FGD sebelumnya, dalam RTR KSP tersebut salah satu rekomendasi yang disampaikan yaitu menyediakan minimal 30% ruang terbuka hijau untuk meningkatkan DDDT, Jasa Ekosistem, SDA dan Keanekaragaman hayati, serta iklim mikro, mengakomodir hak adat masyarakat dayak dan pemukiman d KSP pegunungan meratus, dan melibatkan pemangku kepentingan dalam proses penyusunan untuk menghindari tenaga konflik lahan, dan rekomdasi dibanyak hal lainnya”, ujar Syarifuddin.
Pada FGD ke-5 tersebut mebahas satu persatu rekomendasi yang sudah dipaparkan bersama organisasi WALHI Kalsel, dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), SKPD terkait dan Dinas PUPR serta Dinas Lingkungan Hidup Kab/Kota.
Secara garis besar FGD tersebut berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai rekomendasi mengenai RTR KSP pegunungan meratus, tentang penghijauan, tata ruang, pembangunan terminal, serta pariwisata, dan hal lainnyan yang berkaitan dengan RTR KSP Pegunungan meratus. Mc Kalsel/Azmh