Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Selatan menggelar GenRe Fellowship tingkat Provinsi Kalimantan Selatan dengan tema Peningkatan Kualitas Remaja dalam Menghadapi Bonus Demografi di Hotel Tree Park, Banjarmasin, Senin (28/10/2019).
Kegiatan yang berlangsung tanggal 27-29 Oktober 2019 tersebut diikuti 75 peserta terdiri atas Kabid Keluarga Sejahtera Pemberdayaan Keluarga (KSPK) OPD Kabupaten/Kota se-Kalsel, Kader Pemberdayaan Keluarga Sejahtera (PKS) se-Kalsel serta Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja.
Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Ramlan mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberi pembekalan kepada para pemuda tentang bagaimana Generasi Berencana (GenRe) Fellowship dikembangkan serta untuk mengurangi angka perkawinan dini di Kalsel.
“Jadi bagaimana mereka bisa menghindari kawin muda, menyadarkan pemuda pemudi yang ada di kegiatan ini supaya bisa menghindari seks bebas,” ucapnya.
Ramlan berharap melalui kegiatan tersebut peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bonus demografi pada tahun 2025 dan puncaknya pada tahun 2035 mendatang .
“Hal ini sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo yaitu mewujudkan generasi muda yang berdaya saing, berkarakter dan unggul,” paparnya.
Lebih lanjut Ramlan menjelaskan, tugas GenRe nantinya, selaku perwakilan dari 13 kabupaten/kota yakni mampu menginformasikan kepada teman sebaya dan diharapkan bisa mensosialisasikan ke masyarakat luas mengenai pentingnya menghindari pernikahan usia muda.
“Maka para GenRe harus aktif mensosialisasikan menyangkut pernikahan dini, menghindari seks bebas, Napza, kekerasan perempuan dan anak di lingkungan sekitarnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Kalsel, Elia Rahmiati mengatakan dengan jumlah mencapai 67 juta jiwa, remaja harus dilibatkan dan dibina menjadi remaja yang berkualitas kedepannya.
“Dimana remaja dengan usia 15 sampai 19 tahun yang sudah menikah dan hamil punya anak yaitu menjadi 8,5 persen hasil SDKI tahun 2017 sedangkan hasil SDKI 2012 yaitu 9,5 persen, ini menunjukan penurunan,” ungkapnya.
Elia berharap para remaja dapat memiliki kemampuan, dan keterampilan dalam rangka menyambut bonus demografi.
“Untuk itu remaja harus mendukung prioritas nasional pembangunan manusia dalam mengurangi kemiskinan dengan meningkatkan pelayanan dasar untuk menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja,” tutupnya. MC Kalsel/scw